Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cincin emas (pexels.com/The Glorious Studio)
ilustrasi cincin emas (pexels.com/The Glorious Studio)

Intinya sih...

  • Harga emas Palembang stabil, tapi pecahkan rekor tertinggi 2025 di angka Rp12 juta per suku atau 6,7 gram.

  • Kenaikan harga emas dipicu oleh permintaan pasar yang meningkat, berpengaruh terhadap inflasi dan kebijakan geo politik.

  • Harga emas perhiasan yang naik memicu nilai inflasi tinggi, namun tidak mengurangi animo masyarakat membeli emas untuk investasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Jumat (26/9/2025) terpantau stabil. Tapi nilai emas memecahkan rekor tertinggi sepanjang 2025 di angka Rp12 juta per suku atau 6,7 gram. Sementara khusus emas perhiasan cincin menyentuh harga Rp12.050.000 per suku.

Harga itu dibanderol di Toko Laris Jalan Rustam Effendi. Namun, harga di sejumlah toko lain, nilai jual masih di kisaran Rp11,8-11,9 juta. Harga emas di beberapa toko dijual beragam dan variatif. Perbedaan harga itu dipengaruhi pabrik produksi emas.

1. Kenaikan harga emas imbas kebijakan politik

ilustrasi cincin emas (pexels.com/Pixabay)

Secara hukum pasar dan pergerakan ekonomi, kenaikan harga emas akibat permintaan di pasar meningkat. Meskipun harga emas perhiasan masih tinggi dan terbilang mahal, namun animo belanja masyarakat cukup besar dan bahkan masih melonjak.

Menurut pemilik Toko Emas Makmur Jaya Palembang Awi, harga emas hari ini, ia jual di angka tertinggi sepanjang Tahun 2025, yakni Rp12 juta per suku.

"Kenaikan harga emas juga berpengaruh terhadap inflasi dan kebijakan geopolitik," katanya.

2. Emas sumbang inflasi tertinggi di Sumsel

ilustrasi sepasang cincin emas (pexels.com/The Glorious Studio)

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh. Wahyu Yulianto menambahkan, harga emas perhiasan yang naik memicu nilai inflasi tinggi. Sebelumnya, dari data inflasi Agustus 2025, emas perhiasan jadi penyebab utama inflasi di angka 3,04 persen.

"Harga emas naik, mendorong nilai inflasi atau kenaikan harga komoditas. Emas perhiasan masih jadi penyumbang utama inflasi Sumsel," jelas dia.

3. Animo pembelian emas masih tinggi meski harga mahal

ilustrasi cincin emas (pexels.com/Goran Vrakela)

Sementara kata Marketing Regional Galeri 24 Pegadaian Area Palembang, Ricky Darmawan, kenaikan harga emas perhiasan juga berdampak pada jenis batangan.

Namun, kenaikan harga ini justru tidak mengurangi animo masyarakat membeli dan belanja emas dalam skala besar. Bahkan katanya, individu maupun instansi sering membeli emas untuk gramasi tinggi.

"Mulai dari 10-500 gram, masih dibeli untuk investasi," katanya.

Editorial Team