Harga emas Palembang hari ini variatif, rata-rata masih di angka Rp13 jutaan per suku atau 6,7 gram.
Harga emas stabil dalam beberapa waktu terakhir, kondisi ini dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar yang cenderung konstan.
Ragam harga emas perhiasan dipengaruhi oleh inflasi, faktor suplai dan demand di publik. Masyarakat perlu tenang menghadapi perang harga dan tidak terburu-buru membeli emas.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang pada Minggu (21/12/2025) ini, terpantau variatif. Meski harga emas dijual beragam, rata-rata nilai yang dipatok masih di angka Rp13 jutaan per suku atau 6,7 gram.
Beberapa toko yang menjual emas dengan harga itu yakni, Toko Emas Anda mulai menawarkan harga emas dari Rp13,5 jutaan. Sedangkan Toko E-Mi Gold Plaju menjual dengan harga Rp13,7 jutaan per suku untuk perhiasan kadar 22 karat.
Pantauan IDN Times, harga emas dalam beberapa terakhir memang bergerak stabil dan harga tak mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini biasanya karena permintaan maupun penawaran pasar cenderung konstan.
Stabilitas harga itu terjadi untuk semua jenis emas. Mulai dari kadar emas dengan kandungan 16-22 karat. Namun untuk emas batangan dengan kandungan 100 persen emas murni, harga di pasar justru bergerak naik.
Menurut Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Soekanto Sairuki, ragam harga emas perhiasan yang terjadi karena adanya pengaruh inflasi dan faktor suply maupun demand di publik.
Harga emas naik bila permintaan tinggi dan sebaliknya, harga emas turun jika permintaan melandai. Namun meski harga turun, ekonomi daerah masih berpotensi terdampak inflasi.
Dia menambahkan, langkah penting menjaga harga emas stabil dan tak naik signifikan, dengan cara tenang menghadapi perang harga dan masyarakat tidak perlu terburu-buru membeli emas. Apalagi ikut membeli emas karena tren bukan tujuan investasi.
Biasanya lanjut Soekanto, jika masyarakat membeli emas hanya untuk 'ikut-ikutan' bisa menyebabkan harga emas terus melambung dengan kenaikan tinggi. Apalagi harga emas sempat melonjak tajam pada awal Oktober 2025 hingga tembus Rp14 juta per suku.