Harga emas Palembang H+3 Natal 2025 naik Rp14,3 juta per suku atau 6,7 gram, mencapai nilai tertinggi sepanjang tahun.
Harga emas di toko beragam, dari Rp13,8-14 juta per suku. Kepala BPS Sumsel menyebut kenaikan harga emas memicu inflasi tumbuh.
Inflasi bulan lalu merupakan nilai tertinggi sepanjang tahun, disebabkan oleh kenaikan harga emas dan komoditas lain seperti bawang merah, beras, tomat, dan bahan bakar rumah tangga.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Minggu (28/12/2025) usai H+3 Natal terpantau naik jadi Rp14,3 juta per suku atau 6,7 gram dan harga tersebut merupakan nilai tertinggi sepanjang 2025.
"Harga tembus nilai tertinggi, kondisi ini juga dipengaruhi investor mulai beralih (investasi emas)," ujar pengamat Ekonomi Sumsel Sukanto.
Harga emas perhiasan di angka Rp14,3 juta per suku dijual di Toko E-Mi Gold Plaju. Sementara di beberapa toko lain, harga masih di kisaran Rp13,8-14 juta per suku seperti di Toko Raja Mas Lemabang. Harga emas terpantau beragam karena pengaruh produksi dan perawatan emas.
Sementara menurut pemilik Toko Emas Makmur Jaya Palembang Awi, harga emas yang ia jual sudah di angka Rp14 jutaan per suku dan nilai tersebut harga paling tinggi di 2025.
"Kenaikan harga emas juga berpengaruh terhadap inflasi dan kebijakan geo politik," katanya.
Sementara kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh. Wahyu Yulianto harga emas perhiasan yang naik memicu inflasi tumbuh. Sebelumnya, dari data inflasi September 2025, perhiasan jadi penyebab utama inflasi Sumsel.
"Harga emas naik, mendorong nilai inflasi atau kenaikan harga komoditas," jelas dia.
Kemudian berdasarkan laporan yang diterima BPS Sumsel, kata Wahyu, inflasi pada bulan lalu merupakan nilai tertinggi sepanjang tahun atau sesuai perbandingan year on year (yoy).
"Selain emas komoditas utama penyumbang inflasi adalah bawang merah, beras, tomat, dan bahan bakar rumah tangga," katanya.
Diketahui, harga emas dalam sehari bisa saja mengalami perubahan. Nilai emas potensi fluktuasi atau bergerak naik-turun jika terjadi sentimen pasar secara nasional maupun global.