Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas melayani warga yang hendak mengambil cabai merah gratis saat operasi pasar murah di Pasar Km 5 Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Intinya sih...

  • Harga beras dan cabai di Sumsel diprediksi naik saat tahun ajaran baru 2025/2026

  • Kenaikan harga dipicu oleh momen tahun ajaran baru dan musim hujan yang datang lebih awal

  • Sumsel membutuhkan distribusi bawang dari daerah lain untuk memenuhi pasokan

Palembang, IDN Times - Kenaikan harga beras dan cabai di Sumatra Selatan (Sumsel) diprediksi melonjak saat tahun ajaran baru 2025/2026 berlangsung. Diketahui berdasarkan kalender akademik, tahun ajaran baru mulai pada 14 Juli 2025. Peningkatan harga itu berpotensi menyebabkan inflasi di akhir Juli tahun ini.

"Selain kenaikan inflasi di momen tahun ajaran baru, momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) Desember nanti juga diwaspadai," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel, Henky Putrawan, Rabu (9/7/2025).

1. Kenaikan harga komoditas pangan bisa disebabkan karena faktor cuaca

Ilustrasi suasana di salah satu pasar tradisional Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pemicu inflasi naik saat tahun ajaran baru kata Henky, paling rentan terhadap komoditas pangan. Terutama beras, bawang merah dan cabai. Maka itu, lanjutnya, tim pengendali inflasi daerah (TPID) Sumsel harus menyoroti pergerakan garga komoditi tersebut.

"Kenaikan harga ketiganya (komoditas) bisa dipengaruhi faktor cuaca, utamanya akibat musim hujan yang diprediksi datang lebih awal,” ujarnya.

2. TPID Sumsel harus antisipasi lebih awal agar tak terjadi lonjakan harga komoditas

Situasi di Pasar Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Henky menyebut, sebaiknya TPID Sumsel melakukan upaya pengendalian inflasi lebih dini. Yaknin dengan memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga,  kelancaran distribusi, serta kebijakan pendukung.

"Bagi kabupaten/kota juga harus mencari akar permasalahan dan solusi terkait penyebab kenaikan harga komoditas, karena Sumsel ini merupakan sentra produksi tetapi harga komoditas masih naik," jelas dia.

3. Sumsel butuh distribusi bawang dari daerah lain untuk memenuhi pasokan

Penjual sayur di pasar palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan pantauan IDN Times di beberapa pasar tradisional Palembang, harga cabai dan bawang masih stabil dalam sepekan terakhir. Meski berdasarkan level, harga komoditas tersebut terbilang tinggi. Harga cabai di Pasar KM 5 berkisar Rp45-60 ribu per kilogram. Dari harga normal, di angka Rp30-40 ribuan per kilogram.

Sementara harga bawang sekitar Rp50an ribu per kilogram dari harga biasanya di angka Rp32-40 ribuan per kilogram. Kenaikan harga bawang diketahui, karena pasokan komoditas di Palembang kurang dan bawang harus tunggu distribusi dari daerah lain seperti Brebes dan Kabupaten Enrekang di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Editorial Team