Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat, Abdul Majid Ikram (Foto: Halbert Caniago)
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat, Abdul Majid Ikram (Foto: Halbert Caniago)

Padang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga yang dimulai pada Oktober 2024. Hal ini dilakukan untuk menggenjot investasi, termasuk di Sumatra Barat (Sumbar).

"Bank Indonesia bulan ini mulai menurunkan suku bunga 25 basis poin atau 0,25 persen," kata Kepala Kantor BI Sumbar, Abdul Majid Ikram pada Selasa (1/10/2024).

1. Penurunan suku bunga diharapkan bisa mendorong ek

ilustrasi belanja sayuran (pexels.com/Alesia Kozik)

Abdul Majid berharap, penurunan suku bunga itu bisa mendorong ekonomi, terutama dalam sisi konsumsi. "Dan juga ingin memberikan signal kepada dunia usaha, segeralah berinvestasi," katanya.

Menurutnya, dengan harga-harga yang cukup stabil dan lebih rendah, maka konsumen akan banyak berbelanja sehingga kebutuhan barang akan semakin meningkat.

"Oleh karenanya, itu akan seiring dengan investasi untuk meningkatkan kapasitas kebutuhan tersebut," katanya.

2. Dampak penurunan suku bunga

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat, Abdul Majid Ikram (Foto: Halbert Caniago)

Abdul Majid mengungkapkan bahwa dampak dari penurunan suku bunga tersebut baru bisa dirasakan dalam 4 triwulan ke depan. Hal itu berbeda jika suku bunga naik, di mana biasanya dampaknya sudah terasa sekitar 3 triwulan.

"Memang impact penurunan suku bunga ini terhadap yang pertama naiknya konsumsi memang mungkin baru masuk pada periode 2025," lanjutnya.

3. Maksud penurunan suku bunga

ilustrasi investasi (freepik.com/rawpixel.com)

Dia berharap, penurunan suku bunga tersebut bisa memberikan ekspektasi terhadap pelaku usaha tentang perekonomian Indonesia secara umum yang baik-baik saja. 

"Setelah suku bunga ini turun, diharapkan nantinya investasi akan segera meningkat," katanya.

Ia membeberkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan, impor bahan baku dan barang penolong sudah mulai meningkat.

"Itu sebenarnya cerminan bahwa pengusaha di Sumatra Barat ini sudah melihat potensi bahwa mereka akan mulai menggenjot sektor usaha mereka melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan penolong yang diimpor," katanya.

Editorial Team