Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ekspor Sumsel Tumbuh Positif ke China di Tengah Konflik Timur Tengah

ilustrasi barang ekspor ke China (pexels.com/DuaEnam KosongLima)
Intinya sih...
  • Total ekspor Sumsel capai 2,73 miliar Dolar AS, didominasi oleh pengiriman ke Tiongkok, Vietnam, dan India.
  • Pertumbuhan ekspor Sumsel didukung oleh peningkatan ekspor nonmigas, terutama dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
  • Impor migas ke Sumsel menyusut 62,06 persen dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar.

Palembang, IDN Times - Tren pengiriman komoditi andalan dari Sumatra Selatan (Sumsel) tetap berjalan, meski ketegangan di Iran-Israel memanas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Sumsel ke Tiongkok tumbuh positif sepanjang Januari-Mei 2025.

"Nilai ekspor Sumsel meningkat 17,77 persen dibandingkan periode sama (Januari-Mei) tahun lalu (2024) sebesar 2,32 miliar Dolar AS," kata Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Jumat (4/7/2025).

1. Total ekspor Sumsel capai 2,73 miliar dolar AS

Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri melepaskan pengiriman ekspor furnitur dari pabrik Philnesia International Kawasan Industri Wijayakusuma Tugu Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri melepaskan pengiriman ekspor furnitur dari pabrik Philnesia International Kawasan Industri Wijayakusuma Tugu Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Tren positif pergerakan ekspor Sumsel tahun ini disokong peningkatan ekspor nonmigas yang naik signifikan sebesar 20,94 persen, meski tercatat ekspor migas turun 16,99 persen. Secara akumulatif, kinerja ekspor Sumsel pada 2025 mayoritas pengiriman ke Tiongkok. Namun, Vietnam dan India juga jadi negara prioritas ekspor dari Sumsel.

"Total nilai ekspor periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 2,73 miliar dolar AS," jelasnya.

2. Pertumbuhan ekspor Sumsel ditopang batubara

ilustrasi kapal ekspor barang (pexels.com/Martin Damboldt)
ilustrasi kapal ekspor barang (pexels.com/Martin Damboldt)

Berdasarkan nilai ekspor tahun ini, kontribusi utama peningkatan kinerja pengirian luar negeri dari Sumsel berasal dari ekspor nonmigas, khususnya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang melonjak 92,14 persen. Kemudian disusul dari sektor industri pengolahan tumbuh 31,36 persen. Sementara di sisi pertambangan naik tipis di angka 7,17 persen.

Wahyu merinci, komoditas unggulan nonmigas yang menopang pertumbuhan ekspor Sumsel antara lain batu bara yang meningkat 7,17 persen, karet dan produk turunannya naik 46,99 persen serta pulp dari kayu yang tumbuh 19,17 persen

3. Impor migas menyusut 62,06 persen

Ilustrasi Ekspor dan Impor - Pexels/Aan Amrin

Berbeda dari nilai ekspor yang tumbuh positif pada 2025, kondisi berbanding terbalik dari sisi impor atau aktivitas barang masuk ke Sumsel. Catatan BPS, impor Sumsel pada periode Januari-Mei tahun ini justru anjlok 55,62 persen menjadi 426,43 juta dolar AS.

"Penurunan paling signifikan terjadi pada impor migas yang menyusut 62,06 persen. Namun dari sisi negara tujuan, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Sumsel dengan pangsa ekspor mencapai 37,48 persen," jelas Wahyu.

Diketahui, komoditas utama yang dikirim ke Tiongkok itu meliputi pulp kayu, batu bara dan lignit, serta produk karet. Selain Tiongkok, India dan Vietnam juga tercatat sebagai negara tujuan ekspor utama dengan nilai masing-masing 269,41 juta dolar AS dan 225,98 juta Dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us