Palembang, IDN Times - Ekosistem keuangan digital di Sumatra Selatan (Sumsel) menunjukkan tren positif sepanjang Triwulan I tahun 2025. Kondisi itu terlihat dari penguatan pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 43 juta.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) hingga Maret 2025, keseluruhan volume transaksi QRIS mencapai 43,44 juta atau tumbuh 382,87 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Ricky P Gozali mengatakan, tren positif pengguna QRIS sekaligus menunjukkan keberhasilan kampanye Digital Kito Galo (DKG) sejak tahun 2020 atau selama 6 tahun berturut-turut yang digelar oleh BI.
"Bank Indonesia mencatat pertumbuhan sektor ritel, kanal-kanal pembayaran nontunai berbasis digital tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan kanal nontunai konvensional," kata dia, Jumat (23/5/2025).
Tak hanya dari angka pengguna, peningkatan preferensi masyarakat untuk menggunakan QRIS juga terlihat dari kenaikan jumlah merchant hingga Maret 2025. Tercatat ada 979 ribu merchant dan 1,39 juta pengguna yang tumbuh masing-masing sebesar 19,70 persen dan 5,36 persen secara yoy.
"Sementara dari sisi nominal transaksi, tercatat Rp2,03 triliun atau tumbuh 280,09 persen," jelasnya.
Menurut Ricky, penguatan ekosistem keuangan digital yang positif jadi bukti bahwa transaksi non tunai aman diterapkan dan mendorong inklusi keuangan di masyarakat.
Fenomena ini juga kata dia, menunjukkan QRIS menjadi game changer dalam sistem pembayaran nasional berkat kemudahan yang ditawarkan.
"Kemudahan ini dilihat berdasarkan proses transaksi pembayaran di berbagai sektor yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH)," kata dia.