Kepala Bank Indonesia Sumsel Bambang Pramono (Dok. BI Sumsel)
Sedangkan dari sisi keuangan, stabilitas perbankan Sumsel masih terjaga meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat ke 6,91 persen secara year on year (yoy) dan kredit turun ke 6,51 persen di angka tahunan. Perlambatan ini, lanjut Bambang, mengindikasikan tantangan bagi sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) yang lebih rentan terhadap keterbatasan pembiayaan.
Kemudian, di sisi lain indeks keyakinan konsumen (IKK), berada dalam tren positif di angka 111,7. Nilai tersebut katanya, menandakan optimisme masyarakat masih terjaga. Ke depan, Bank Indonesia akan mengarahkan proyeksi ekonomi terhadap penguatan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, seperti batu bara, karet, dan sawit, agar nilai tambah ekonomi tidak hanya dinikmati di sektor hulu.
"Hilirisasi masih dipandang sebagai kunci mengurangi ketimpangan, memperluas lapangan kerja, serta memastikan pertumbuhan lebih merata ke seluruh wilayah Sumsel," kata dia.
Sementara dari survei konsumen, ekonomi masih terjaga karena ditopang dengan konsumsi barang kebutuhan tahan lama dan ketersediaan lapangan kerja dalam tren positif. Sedangkan untuk faktor pendorong pertumbuhan ekonomi bersumber dari berbagai stimulus yang diberikan pemerintah pusat, program swasembada pangan dan program MBG di Sumsel.
"Cuaca yang relatif lebih stabil juga mendorong produktivitas sektor pertanian, dan menyokong pertumbuhan makro ekonomi bergerak baik," jelas Bambang.