Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250716-WA0007.jpg
Penyaluran gas melon di Sumbagsel (Dok. Pertamina)

Intinya sih...

  • Jumlah distribusi gas melon mencapai 349.631 metrik ton

  • Peningkatan 4% dari tahun sebelumnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumbagsel

  • Kenaikan distribusi juga terjadi pada penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline dan BBM gasoil (solar)

Palembang, IDN Times - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) mencatat penyaluran gas melon triwulan pertama 2025 tembus 300 ribu metrik ton (MT).

"Distribusi LPG selama Januari-Juni 2025 mencapai 349.631 metrik ton," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Erwin Dwiyanto dalam keterangan rilis, Rabu (16/7/2025).

1. Jumlah distribusi gal melon meningkat 4 persen di Sumbagsel

Tabung LPG 3 Kg. (dok. Pertamina)

Jumlah distribusi itu lanjut Erwin mengalami peningkatan dibandingkan periode sama di 2024. Yakni meningkat sekitar 4 persen. Nilai itu menyesuaikan jumlah kebutuhan masyarakat Sumbagsel.

"Peningkatan 4 persen dari tahun sebelumnya, ini seiring meningkatnya kebutuhan rumah tangga maupun pelaku UMKM," jelas dia.

2. Penyaluran BBM solar di Sumbagsel capai 5.555 KL per hari

Truk pengangkut BBM milik Pertamina. (Dok. Pertamina)

Tak hanya gas melon, berdasarkan catatan kinerja Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, kenaikan distribusi produk juga terjadi pada penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline (bensin). Terlapor per akhir Juni 2025, rata-rata harian penyaluran gasoline mencapai 8.249 kiloliter (KL) per hari atau meningkat sekitar 1,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Sementara BBM gasoil (solar) sebanyak 5.555 KL per hari atau relatif stabil dengan tren peningkatan pada sektor logistik dan industri," kata Erwin.

3. Upayakan ketersediaan stok LPG dan BBM saat momen khusus di semester kedua 2025

SPBU Pertamina (Dok. Pertamina)

Sementara menyambut semester kedua 2025, Pertamina Patra Niaga memastikan kecukupan ketersediaan stok untuk produk BBM maupun kesediaan LPG. Dia juga mengupayakan ketersediaan stok yang terjaga, utamanya untuk titik-titik distribusi khusus dalam menghadapi momen-momen tertentu.

“Kami mengoptimalkan seluruh infrastruktur mulai dari Integrated Terminal, Fuel Terminal dan depot LPG yang tersebar untuk memastikan pemerataan penyaluran energi," jelasnya.

Dia juga menyebut, Pertamina telah melaksanakan program BBM Satu Harga yang berjalan di 24 titik wilayah 3T di Sumbagsel. Rincian daerahnya meliputi Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Kabupaten Jabung Timur.

"Lalu Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Kabupaten Muara Enim," kata Erwin.

Editorial Team