Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kenaikan harga beras di Palembang menjadi kekhawatiran besar masyarakat yang bisa berdampak terhadap kenaikan harga bahan pokok lainnya. Melihat hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) agar tidak kecolongan mengantisipasi persoalan tersebut.

"Kita juga khawatir tingginya harga beras memengaruhi nilai inflasi. Kami berusaha agar tidak ada lagi harga sembako yang naik," ujar Kepala Disdag Palembang, Raimon Lauri, Senin (4/9/2023).

1. Berkoordinasi dengan distributor dan pengecer

ilustrasi beras (pexel)

Langkah awal Disdag Palembang menyikapi tingginya harga beras yang naik melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga Rp16 ribu per kilogram dari Rp13.500, yakni membangun komunikasi dengan stakeholder terkait seperti para pengecer toko kelontong dan distributor pangan.

"Mulai dengan koordinasi kemudian nanti bisa diketahui sebabnya di lapangan, selanjutnya baru kita rapatkan bagaimana cara menekan harga ini," kata dia.

2. Disdag Palembang belum ada rencana gelar pasar murah

Editorial Team

Tonton lebih seru di