Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)
Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)

Intinya sih...

  • Inflasi Sumbar 0,40% pada Oktober 2025

  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau penyebab utama inflasi

  • Peningkatan harga perawatan pribadi dan jasa lainnya juga berkontribusi terhadap inflasi

  • Year on year Sumsel tercatat sebesar 4,52%

  • Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami deflasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sumatra Barat kembali mengalami inflasi tipis pada Oktober 2025, yakni 0,40 persen (month to month). Kepala BPS Sumatra Barat, Sugeng Arianto mengungkap bahwa beberapa kelompok pengeluaran menjadi penyebab meningkatnya inflasi di Sumatra Barat pada Oktober 2025.

"Penyebab utamanya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yang secara month to month berada pada angka 0,47 persen," kata dia, dalam keterangan yang diterima IDN Times pada Selasa (4/11/2025).

1. Inflasi secara year on year Sumsel tercatat sebesar 4,52 persen

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Sugeng juga mengungkap, kelompok makanan, minuman dan tembakau itu juga memberikan andil inflasi year on year sebesar 8,55 persen dan secara year to date sebesar 6,85 persen.

"Untuk inflasi secara year on year (Sumsel) tercatat sebesar 4,52 persen," kata dia. Sementara, secara year to date, BPS mencatat inflasi di Sumatra Barat berada pada angka 3,87 persen jika dibandingkan dengan Oktober tahun 2024.

2. Peningkatan harga perawatan pribadi dan jasa lainnya

ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, Sugeng mengatakan bahwa peningkatan juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. "Untuk kelompok ini secara month to month tercatat sebesar 3,98 persen andilnya terhadap inflasi sebesar 0,21 persen," katanya.

Sementara, secara year on year, kelompok tersebut tercatat sebesar 14,79 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,72 persen dan secara year to date sebesar 13,89 persen.

3. Masih ada kelompok yang mengalami deflasi

Ilustrasi inflasi (freepik.com)

Meski sebagian besar kelompok mengalami inflasi, Sugeng mengatakan masih ada kelompok pengeluaran yang masih menunjukkan angka deflasi. "Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami deflasi pada Oktober 2025 sebesar 0,11 persen secara month to month," katanya.

Angka tersebut juga berpengaruh terhadap catatan year on year yang mencatatkan deflasi sebesar 0,08 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0.

Editorial Team