Screening film Lafran di Palembang (Dokumentasi Media Lafran)
Lafran menceritakan sosok remaja yang tumbuh menjadi pemberontak dan pindah-pindah sekolah, bahkan sempat menjadi petinju jalanan. Sementara abangnya pujangga Sanusi Pane (Aryo Wahab) dan Armijn Pane (Alfie Afandi), mendorong Lafran agar energinya disalurkan dalam bentuk karya.
"Perjalanan produksi Film ini menghabiskan waktu tujuh tahun. Sebelum dijadikan film, Ketua Dewan Penasihat MN KAHMI, Akbar Tanjung dan senior di KAHMI lainnya memperjuangkan pendiri HMI Lafran Pane sebagai pahlawan nasional," kata Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi. Ia kemudian dibebaskan setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang. Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gelisah melihat kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular hingga melupakan ibadah.
Lafran bersama teman-temannya lalu mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 1947, yang kini menjadi organisasi kampus terbesar di Indonesia dan banyak melahirkan tokoh pemimpin Indonesia.