Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)
Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)

Intinya sih...

  • Gambaran Inflasi Sumbar: Inflasi Sumbar pada Juli 2025 sebesar 0,64 persen, naik dari periode sebelumnya. Year on year inflasi naik 2,19 persen, turun dari tahun sebelumnya.

  • Peningkatan inflasi pada kelompok pendidikan: Kelompok pendidikan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 1,26 persen. Kelompok makanan, minuman dan tembakau tetap menjadi penyumbang inflasi terbesar.

  • Inflasi terbesar di Sumbar: Kabupaten Pasaman Barat mencatatkan inflasi tertinggi secara month to month, year on year, dan year to date. Kota Bukittinggi memiliki inflasi terkecil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Setelah beberapa bulan mengalami deflasi, Sumatra Barat akhirnya mengalami inflasi pada Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Sumbar sebesar 0,64 persen.

"Tercatat inflasi sebesar 0,64 persen secara month to month pada Juli 2025 dan ini juga memperlihatkan adanya inflasi secara year on year dan year to date," kata Kepala BPS Sumbar, Sugeng Ariadi.

Ia mengatakan, penyebab meningkatnya inflasi di Sumbar pada Juli 2025 tersebut karena beberapa hal dan inflasi tercatat terjadi di seluruh wilayah di Sumatra Barat.

1. Gambaran Inflasi Sumbar

Ilustrasi Inflasi (Foto: IDN Times)

Sugeng mengatakan, secara year on year, inflasi Sumbar juga mengalami peningkatan sebesar 2,19 persen. Angka tersebut menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 lalu.

"Pada Juli 2024 lalu angka inflasi Sumbar berada pada angka 2,44 persen secara year on year. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibanding periode 2025 ini," katanya.

Sementara, inflasi Sumbar secara year to date menurut Sugeng berada pada angka 2,06 persen. Menurut Sugeng, pada Juli 2024 silam, angka inflasi Sumbar berada pada minus 1,07 persen.

2. Peningkatan inflasi pada kelompok pendidikan

ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Sugeng mengatakan, inflasi yang terjadi di Sumatra Barat tersebut didorong oleh kelompok pendidikan sebesar 1,26 persen dan memberikan andil sebesar 0,6 persen.

"Yang utama memberikan andil inflasi masih tetap kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,73 persen dengan andil sebesar 0,57 persen," katanya.

Sementara, untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menurut Sugeng masih mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.

"Tetapi, secara year on year, kelompok pendidikan cukup berpengaruh terhadap inflasi yang tercatat sebesar 3,22 persen dengan andil sebesar 0,14 persen," katanya.

3. Inflasi terbesar di Sumbar

Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)

Menurut Sugeng, inflasi terbesar di Sumatra Barat terjadi di Kabupaten Pasaman Barat dengan catatan sebesar 1,12 persen secara month to month, 2,57 persen secara year on year dan 2,22 persen secara year on date.

"Selanjutnya ada Kabupaten Dharmasraya yang menunjukkan inflasi sebesar 0,91 persen secara month to month, 2,39 secara year to date dan 2,09 persen secara year on year," katanya.

Sugeng mengatakan, inflasi terkecil di Sumatra Barat terjadi di Kota Bukittinggi yang tercatat sebesar 0,64 persen secara month to month, 1,99 persen secara year to date dan 1,85 persen secara year on year.

Editorial Team