Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Tips Agar Kamu Disukai Orang Lain saat Bicara, Bahasa Tubuh Penting

Ilustrasi komunikasi antar personal (freepik.com)

Pernah bertanya-tanya kenapa ada orang yang baru kenal sebentar tapi langsung disenangi banyak orang? Mereka bisa masuk ke dalam kelompok mana pun, mudah akrab, dan sering jadi pusat perhatian tanpa terlihat dibuat-buat. Sementara yang lain, walau punya banyak hal untuk dibagikan, justru sulit membaur atau sering disalahpahami.

Rahasianya sering kali bukan soal seberapa pintar, lucu, atau menarik kamu terlihat tapi seberapa nyaman orang merasa saat berbicara denganmu. Komunikasi bukan sekadar bicara. Ia adalah seni membangun jembatan antara satu hati ke hati lain. Dan jika kamu ingin disukai, dihargai, bahkan diingat oleh orang-orang di sekitarmu, kamu harus tahu cara membangun komunikasi yang nyambung, tulus, dan tepat sasaran.

Berikut adalah 7 tips jitu agar kamu disukai lewat cara kamu berkomunikasi. Cocok untuk semua situasi baik itu di tempat kerja, lingkungan sosial, bahkan dalam hubungan pribadi.

1. Jadilah pendengar yang aktif, jangan hanya jadi penunggu giliran bicara

Ilustrasi komunikasi (freepik.com)

Orang yang disukai bukan yang paling banyak bicara, tapi yang paling membuat orang lain merasa didengarkan. Dalam komunikasi, mendengarkan adalah bentuk empati paling sederhana dan paling ampuh.

Tunjukkan minat tulus saat orang berbicara. Tatap mata lawan bicara, anggukkan kepala, beri respon kecil seperti “Oh iya?”, “Serius?” atau “Lalu gimana?” Jangan memotong atau sibuk dengan ponsel saat mereka sedang berbicara. Kenapa ini penting? Karena orang cenderung menyukai mereka yang membuat mereka merasa dilihat dan didengar.

2. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka dan ramah

Komunikasi (Freepik.com)

Bahasa tubuh adalah komunikasi non-verbal yang bicara lebih keras dari kata-kata. Senyuman hangat, postur tubuh yang terbuka (tidak menyilangkan tangan), serta kontak mata yang nyaman bisa membuatmu tampak lebih bisa dipercaya dan mudah didekati.

Hindari sikap tertutup, seperti melipat tangan atau terlalu sering melihat ke bawah. Bahasa tubuhmu harus menyampaikan: “Aku hadir dan aku tertarik dengan pembicaraan ini.”

Orang secara bawah sadar akan meniru bahasa tubuhmu. Jika kamu hangat, mereka akan membalas dengan kehangatan juga.

3. Gunakan nama pembicara saat kamu mendapat giliran untuk menjawab

Komunikasi (Freepik.com)

Tidak ada kata yang lebih enak didengar seseorang selain namanya sendiri. Ketika kamu menyebut nama seseorang saat menyapa atau menjawab, itu menciptakan rasa akrab dan dihargai.

Contoh kecil:
- Alih-alih berkata, “Makasih ya,” katakan “Makasih banyak, Rina. Aku sangat terbantu.”
- Saat berdiskusi: “Gimana menurut kamu, Dedi?”

Efeknya? orang akan merasa lebih dekat secara emosional karena kamu menunjukkan bahwa mereka penting bagimu.

4. Jangan terlalu sibuk membanggakan diri saat bicara, fokuslah pada koneksi

Komunikasi yang baik (Freepik.com)

Banyak orang secara tidak sadar berusaha membuat orang terkesan dengan bercerita tentang pencapaian mereka, atau menyisipkan banyak fakta untuk terlihat pintar. Padahal, yang membuat kita disukai bukan seberapa hebat kita terlihat, tapi seberapa nyaman orang saat bersama kita.

Daripada fokus “menjual diri”, cobalah menciptakan ruang aman di mana lawan bicara bisa terbuka. Bangun koneksi, bukan kompetisi. Ganti kalimat “Aku juga pernah…” menjadi “Wah, itu menarik. Boleh cerita lebih banyak?”

5. Sesuaikan gaya bicara dengan situasi dan lawan bicara

Ilustrasi komunikasi antar personal (freepik.com)

Komunikasi yang baik adalah tentang menyesuaikan, bukan memaksakan. Jika kamu sedang berbicara dengan seseorang yang kalem, jangan terlalu bersemangat hingga terlihat mengintimidasi. Jika sedang ngobrol santai, tak perlu terlalu formal.

Dengan menyesuaikan nada, kecepatan bicara, bahkan pilihan kata, kamu akan lebih mudah diterima dan tidak terasa “asing”.

Menyesuaikan bukan berarti berpura-pura. Ini soal menghormati ritme orang lain agar komunikasi terasa lebih alami.

6. Tunjukkan apresiasi kecil tapi tulus

Ilustrasi komunikasi (freepik.com)

Orang suka merasa dihargai, bahkan untuk hal-hal sederhana. Ucapkan terima kasih, beri pujian tulus, atau cukup tunjukkan antusiasme atas cerita mereka.

Contoh:
- “Wah, aku suka banget cara kamu nyusun ide barusan.”
- “Makasih banget ya, kamu beneran ngebantu banget tadi pagi.”

Apresiasi yang tulus akan membangun kedekatan emosional yang langgeng.

7. Jangan takut menjadi sedikit rentan

Komunikasi (Freepik.com)

Kita sering mengira harus selalu tampil kuat, cerdas, dan sempurna agar disukai. Padahal, orang lebih mudah menyukai orang yang bisa relate. Sesekali bercerita tentang tantangan, kesalahan, atau kekhawatiranmu membuatmu tampak lebih manusiawi dan mudah didekati.

Tentu saja, jangan berlebihan atau terlalu dramatis—cukup tunjukkan bahwa kamu juga punya sisi rapuh yang nyata. Ketulusan membangun koneksi, bukan pencitraan.

Agar disukai orang bukan berarti harus mengubah diri sepenuhnya. Justru, kamu hanya perlu menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri dalam cara kamu berbicara, mendengarkan, dan merespons orang lain. Komunikasi yang menyenangkan bukan hanya soal kata-kata, tapi juga sikap, empati, dan kesediaan untuk hadir secara penuh dalam setiap interaksi.

Jadi, sebelum mengeluh “kenapa aku susah disukai?”, coba lihat lagi, apakah cara komunikasimu sudah cukup membuat orang merasa dihargai, didengarkan, dan nyaman?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us