6 Tanda Pasangan Tertekan Jalani Hubungan, Bisa Dipertahankan?

Orang bisa menangis karena sedih maupun terlalu bahagia atau terharu. Namun, tangis karena dua penyebab terakhir tidak terlalu sering terjadi. Penyebab orang menangis yang paling umum adalah rasa menderita.

Ketika pasanganmu telah menangis lebih dari sekali tanpa ada masalah dengan orang lain, berarti kemungkinan terbesar yang menjadi penyebabnya ialah kondisi hubungan kalian. Ini bukan sembarang air mata yang berjatuhan.

Rasa sedihnya bahkan kerap kali tidak dapat lagi diutarakan. Kamu hanya melihatnya menangis berulang kali. Selain membujuknya agar bicara, dirimu wajb berintrospeksi. Pasti ada sejumlah persoalan di antara kalian yang diam-diam begitu menguras emosinya. Ia mencoba bertahan, tetapi akhirnya bendungan air matanya jebol juga dan tak mampu mengingkari suasana batinnya.

Kalau permintaan untuk berpisah baru terdengar sekali, kamu masih bisa menganggapnya efek dari emosi sesaat. Pasanganmu barangkali tidak berpikir panjang ketika mengatakannya. Bahkan dia kurang sadar saat mengucapkannya.

Tapi lebih dari itu, ini tak dapat dianggap sebagai kata-kata yang bakal ditelannya kembali. Penegasan permintaan yang sama di waktu yang berbeda menunjukkan tekanan batin yang dirasakannya tidak mereda seiring berjalannya waktu. Tekanan itu berlanjut dan kian besar, membuatnya kali ini tambah mendesakmu untuk sepakat.

Jika kamu menolak, dia bisa meninggalkanmu secara sepihak. Kalian mesti berbicara dengan sangat serius. Kamu gak mungkin terus melarangnya pergi bila sumber tekanannya saja gak ditangani. Permintaan untuk berpisah bukan keinginan main-main dalam hubungan. Keinginan ini bahkan bisa lebih kuat dibandingkan keinginannya dahulu bersatu denganmu.

Ketika kamu mendapati dirinya yang sekarang tidak seperti dia yang dulu dalam hal keceriaan, waspadalah. Hilangnya cahaya di wajahnya dan makin sedikitnya kata yang terucap merupakan tanda ia tidak bahagia bersamamu. Bahkan orang yang pendiam pun akan lebih banyak omong kalau bersama pasangannya.

Maka ketika perilaku serta ekspresi wajahnya sebaliknya, tekanan yang dirasakannya niscaya besar. Kemurungan yang berlanjut juga memengaruhi kondisi fisiknya. Ia mudah sakit, tetapi penyakitnya lebih dipengaruhi oleh pikiran yang tidak tenang.

Dia gak lagi seceria dan selincah dulu ketika hubungan kalian baru terjalin. Kamu sampai lupa kapan terakhir kali melihatnya tersenyum. Jika kehadiranmu di sisinya tak membuat kemurungan itu sirna, ini bermakna dirimulah penyebab mendung di wajahnya.

Jika kalian masih berpacaran, upayanya menghindarimu biasanya dengan tidak mengangkat telepon atau lama sekali merespons chat. Dia susah diajak bertemu bahkan sering tak ada di rumah atau kos-kosannya tanpa mengatakan apa pun padamu. Kalau kalian sudah menikah, cara menghindarimu beda lagi.

Dia selalu segera beranjak ke ruangan lain ketika kamu muncul. Atau minimal pindah tempat duduk untuk menjauhimu. Ketika kamu mengajak bicara, ia pun menghindari tatapan matamu. Percakapan kalian pun mudah berakhir lantaran ia tak terlihat antusias.

Tiba waktunya tidur, dia lebih suka terlelap di sofa atau kamar anak. Kalaupun kalian tetap tidur sekamar, ia memunggungimu sepanjang malam. Meski dia gak mengatakan apa-apa, justru sikap diam serta penghindarannya ini yang membuat hubungan kalian begitu dingin dan berjarak.

Tentu ada alasan mengapa dia gak mau lagi curhat padamu. Penyebab terbesarnya ialah dirimu yang menjadi isi curhatnya pada orang lain. Kedua, dia sama sekali tidak nyaman bersamamu. Maka apa pun masalah yang sedang dihadapinya, ia tak ingin membicarakannya denganmu.

Dia lebih suka mengatakannya pada orang lain. Kenyamanan yang berkurang berarti juga kepercayaan yang menipis. Ini membuat hubungan kalian begitu rapuh. Status kalian masih berpasangan, tetapi hal-hal yang mestinya dibicarakan pertama kali denganmu malah lebih dipercayakannya pada orang lain.

Dalam situasi yang lebih berat, ia menemui psikolog tanpa sepengetahuanmu. Apa pun persoalan yang mendorongnya melakukan hal ini, sikap diam-diamnya telah menunjukkan bahwa dia tengah mencari jalan keluar dari suatu tekanan. Jalan keluar itu bukan dirimu atau dengan kata lain, kamu pun tak lebih dari jalan buntu baginya. 

Pengandaian ini menunjukkan penyesalannya akan hubungan kalian. Dia kini berpikir bahwa kehidupannya dahulu baik-baik saja. Ikatan di antara kalian mengubah semua yang baik itu menjadi buruk. Ia yakin bahwa seandainya kalian tidak bersama, seluruh yang baik bakal tetap bahkan bertambah baik.

Jika dia mampu, satu-satunya hal yang ingin dihapuskannya dalam hidup adalah hubungan kalian sekarang. Ini terasa seperti mimpi buruk baginya dan ia ingin segera terjaga. Penyesalan ini pasti disebabkan oleh adanya gambaran tentang kehidupan bersamamu yang gagal menjadi nyata. 

Entah ekspektasinya yang ketinggian atau kamu memang mengecewakannya dengan beberapa perbuatan, pasanganmu dalam kondisi tertekan. Hubungan kalian bukan membahagiakannya, malah menyengsarakan. Dia merasa sakit oleh hancurnya bayangan indahnya hidup bersamamu. Kamu juga terluka setiap dia berkata lebih baik tak pernah menjalin hubungan denganmu.

Tekanan yang dirasakan oleh pasanganmu tidak boleh disepelekan. Kalian harus duduk bersama, berkomunikasi, serta berintrospeksi. Semoga dengan saling terbuka dan ada keinginan yang sama kuatnya buat memperbaiki hubungan.