5 Alasan Kamu Harus Melupakan Mantan Terindah Setelah Menikah

04 Nov 2023, 17:35 WIB

Ilustrasi menikah (pexels/Jeremy Wong)

Cinta memang terkadang sulit ditafsirkan dengan logika dan pikiran. Hal itu disebabkan karena manusia dianugerahi sebuah hati dan perasaan. Namun sebenarnya perasaan sendiri bisa diimbangi dengan pemikiran setelah melewati fase patah hati yang panjang.

Ada beberapa faktor seperti lagu-lagu, puisi, dan sajak-sajak tentang percintaan yang terkadang membuat daya imajinasi manusia tentang cinta itu berkembang. Padahal, kamu juga tahu bahwa di dalam hidup selalu diliputi realita dibandingkan imajinasi tentang cinta.

Hal yang paling terkenal dalam urusan percintaan adalah memiliki mantan terindah yang terkadang bisa menjadi pemicu konflik dalam berumah tangga. Kamu seharusnya tahu dan paham bahwa pasanganmu sekarang ini adalah orang yang terbaik pilihan Tuhan untuk menjadi pasanganmu.

Pemikiran tentang mantan terindah harus kamu hilangkan ketika memiliki pasangan. Berikut lima alasan kamu perlu menganggap tak perlu ada mantan terindah setelah menikah.

1. Tidak menghargai pasanganmu

Ilustrasi tidak bersyukur memiliki pasangan (pexels/Timur Weber)

Mungkin pemikiran memiliki mantan terindah hanyalah hal yang sepele selama kamu melakukan kewajiban sebagai pasangan. Namun ketika pasanganmu sudah memberikan seluruh hatinya dan kamu masih menganggap memiliki mantan terindah, sama saja kamu tidak menghargai perasaan pasanganmu.

Jika kamu masih menganggap mantan terindah, maka pikiran kamu masih mengingat mantan yang jelas-jelas bukan ditakdirkan untuk bersamamu. Kamu justru perlahan melupakan pasangan yang telah ditakdirkan bersama.

2. Sulit menerima realita kehidupan

ilustrasi memegang uang (pexels/Alexander Mils)

Ketika kamu sering berimajinasi tentang mantan terindah atau kekasih yang tak tersampaikan, maka kamu akan sulit menerima realita kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan lainnya. Padahal di setiap harinya kamu harus berhadapan dengan semua itu.

Realitanya, kehidupan pernikahan bukan hanya tentang percintaan. Bahkan hal yang menyelamatkan sebuah pernikahan dari kehancuran itu bukan imajinasi tentang cinta, akan tetapi komunikasi erat.

3. Kekurangan yang kamu belum tahu

Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels/RDNE Stock Project)

Semua orang di dunia ini memiliki kekurangan, termasuk mantanmu yang kamu anggap manusia paling sempurna di muka bumi. Saat kamu berpikir seperti itu, pastinya kamu akan menyadari bahwa jika kamu tetap bersamanya, pastinya kamu akan mengetahui segala kekurangannya seperti halnya kamu mengetahui kekurangan pasanganmu saat ini.

Siapa pun pasanganmu, ia tetaplah manusia biasa yang memiliki segala kekurangan. Kamu memang berhubungan dengannya, tetapi tidak tinggal satu atap dengannya, rasanya sangat klise jika menganggap bahwa mantan terindah itu lebih baik dari pasanganmu saat ini.

4. Pasanganmu saat ini sebagai manusia terbaik pilihan Tuhan

Ilustrasi berkembang bersama (pexels/Andre Furtado)

Jodoh adalah takdir yang harus kamu terima, karena jodoh merupakan pemberian Tuhan yang pasti terbaik. Karena yang terbaik menurutmu belum tentu terbaik menurut Tuhan-mu.

Jadi, syukurilah bahwa pasanganmu hari ini adalah orang terbaik yang Tuhan berikan untuk menemanimu hingga akhir hayat.

5. Sulit berkembang bersama pasangan

Ilustrasi pasangan bermasalah (pexels/Vera Arsic)

Menganggap bahwa ada seseorang yang lebih baik dari pasanganmu adalah sebuah hal yang sia-sia. Kamu tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik jika ragamu di sini tetapi jiwamu masih di sana.

Ketika sudah memiliki anak dengan pasangan resmimu, banyak mimpi yang harus dicapai bersama sebagai keluarga. Segera buang ingetan mantan terindah yang tidak akan pernah menjadi pasanganmu.

Mulai lah mencintai pasanganmu tanpa memikirkan mantan terindah, agar kehidupan rumah tanggamu selalu diliputi kebahagiaan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.