Nyaris Punah, Kesenian Serambe Banyuasin Kini Masuk Warisan Tak Benda

Seni sastra lisan Banyuasin untuk meninabobokan anak

Banyuasin, IDN Times - Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel) memiliki tradisi lisan berupa sastra tutur bernama Serambe. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tradisi Serambe Banyuasin ini meraih Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2023.

Pemberian sertifikat ini dilakukan dalam acara Anugerah Seni Batanghari Sembilan dan Pemberian Duplikat Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Sumsel di Hotel Swarna Dwipa Palembang pada Selasa (14/11) lalu. Sertifikat diserahkan oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel, Basyaruddin Akhmad.

Baca Juga: Keluar dari Konter ATM, Bendahara Kejari OKU Dilaporkan 3 Hari Menghilang

1. Kurang dikenali dan diminati generasi muda

Nyaris Punah, Kesenian Serambe Banyuasin Kini Masuk Warisan Tak Benda(Ilustrasi membawakan syair Serambe) IDN Times/istimewa

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Aminuddin mengaku pihaknya bersyukur atas pencapaian ini. Karena menurutnya tradisi Serambe Banyuasin merupakan seni tradisional khas yang hampir punah. 

"Generasi muda cenderung tidak mengenal tradisi ini, sehingga upaya untuk mempertahankan dan menghidupkan kembali budaya tersebut perlu dilakukan," ujarnya, Jumat (17/11/2023).

2. Zaman dulu dipakai untuk menidurkan anak

Nyaris Punah, Kesenian Serambe Banyuasin Kini Masuk Warisan Tak Benda(Pemberian sertifikat warisan tak benda untuk kesenian Serambe Banyuasin) IDN Times/istimewa

Ia menambahkan, syair Serambe dipelopori oleh  Almarhum Affanul Z. Kheir yang bermula dari tembang ibu-ibu zaman dahulu yang meninabobokan anaknya. Serambe yang diperdengarkan dan ditampilkan menyesuaikan tema yang akan dibawa oleh sang penutur.

"Jika dahulu serambe hanya terdengar sayup melelapkan tidur anak, dengan seiringnya zaman maka dendang serambe berkembang menjadi seni dan sastra tutur Kabupaten Banyuasin. Kita akan terus berupaya menghidupkan kembali budaya kita," katanya.

Pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, bersama pemangku kepentingan terus bekerjasama dalam pengusulan Warisan Budaya Tak Benda di Kabupaten Banyuasin. 

"Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepada para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengusulan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia," ucap Aminuddin

3. Mengandung pesan nasihat diiringi musik Melayu

Nyaris Punah, Kesenian Serambe Banyuasin Kini Masuk Warisan Tak BendaGoogle

Diketahui, Serambe merupakan tradisi meninabobokan anak dengan tembang yang mengandung nilai-nilai moral, religi, dan nasehat. Meskipun awalnya digunakan untuk menidurkan anak, Serambe juga memberikan pesan nasehat kepada pengantin dalam adat betimbang kepala kebo. Sehingga, penghargaan ini menjadi langkah penting dalam melestarikan tradisi dan budaya yang kaya nilai ini.

Seiring waktu Serambe mengalami perkembangan, tak sekadar sebatas tradisi lisan namun sekarang bisa menjadi sebuah seni pertunjukan. Serambe bisa dinikmati dengan beragam alat musik melayu, artinya Serambe Banyuasin dapat didengar dan dinikmati dengan iringan musik melayu khas Serambe.

Baca Juga: Demi FYP TikTok, Remaja di Jalinteng Muba Adang Truk Minta Stiker

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya