Palembang, IDN Times - Palu dan pahatan kayu tak lepas dari tangan Burhan. Kedua peralatan itu jadi amunisi menyelesaikan rakitan perahu yang telah dipesan konsumen. Siang dan malam Burhan tak henti menuntaskan rakitan kapal untuk memenuhi permintaan Darmawisata, sang pembeli perahu.
Burhan bersama kakak iparnya Dadang membuat perahu atau jukung itu untuk bertahan hidup. Mereka memang mendapatkan penghasilan dari Sungai Musi. "Kalau tidak ada Sungai Musi, tidak ada perahu, tidak ada penghasilan kami," kata Burhan sembari menyelesaikan rakitan.