menggunakan neuoral network
Proses pembuatan AI cari jodoh oleh mahasiswa Unsri ini tak terlepas dari pendampingan Konsultan Teknologi Informasi di Palembang. Menurut Ceo Cyborg IT Center (kursus pemrograman komputer) Johan Wijaya sebagai pengamat teknologi, dia menilai kemampuan mahasiswa dari hasil karya AI cari jodoh membuktikan bahwa kini keterkaitan teknologi kecerdasan buatan dan SDM sangat lekat.
"AI cari jodoh ini dengan metode pengajaran dasar tentang jaringan saraf tiruan. Ini menggunakan neuoral network dengan tujuan fase belajar. Pengerjaan (AI cari jodoh) ini sekitar satu mingguan lebih," kata Johan.
Dia menerangkan, zaman modernisasi saat ini, integrasi AI dan manusia memang mengalami pengembangan pesat, apalagi dalam level generatif AI yang sudah bisa membuat konten khusus. Namun yang penting ditekankan dalam penerapan AI adalah, penggunaannya yang seperti pisau bermata dua.
"AI bisa membantu dan menghancurkan. Adanya AI ini tentu menimbulkan distraksi. Tapi tetap harus yang diambil dari sisi positif. Karena tak bisa dipungkiri kita harus mengikuti perkembangan zaman dan AI memang membantu kegiatan sehari-hari," jelas dia.
Sejatinya kecerdasan buatan atau AI terus berinovasi dan berkembang pesat dan dibuat untuk memecahkan masalah dan menjadi solusi. Kemampuan AI dibentuk meniru kemahiran SDM dari gabungan mesin komputer dan otak manusia.
Jenis AI dikategorikan sesuai kemampuan, level paling dasar Artificial Narrow Intelligence (ANI), kemudian selanjutnya, Artificial General Intelligence (AGI) dan terakhir Artificial Super Intelligence (ASI) atau kecerdasan super buatan yang saat ini pengembangannya dalam tahap hipotesis.