Palembang, IDN Times - Kecewa, sedih, dan pasrah. Itulah perasaan Zakaria dikucilkan keluarga hingga terlantar di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang. Sejak tahun 1987, ia terpaksa menetap di bangsal dan tidur di lorong-lorong rumah sakit tanpa dijenguk kerabat.
Wajah yang makin hari mengerut karena usia, membuat Jack sapaan akrabnya, ikhlas menerima kondisi. Namun raut kesedihan yang dahulu terasa sangat pedih, kini perlahan hilang sebab karena tak lagi mengharap kepedulian orang-orang terdekat.
"Sudah 30 tahunan lebih di sini (RSJ), hidup sendiri. Keluarga gak tahu lagi di mana. Cuma sama mereka (orang-orang rumah sakit) diurus. Saya dibantu bekerja dan menetap," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (28/3/2021).