Ini Jenis Songket Palembang dan Asal Usulnya

Menurut Hadi, owner toko songket 'Hadi Songket' di Komplek Ilir Barat Permai, Palembang, bahwa saat ini kain Songket sering dipakai untuk busana pengantin.

"Kain Songket Palembang ini peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Songket berasal dari kata tusuk dan cukit yang disingkat menjadi suk-kit. Kemudian dalam perkembangannnya, suk-kit jadi sungkit dan berubah pengucapannya menjadi songket," ujarnya.

Pria berdarah Arab itu menuturkan, dulu songket bangsawan itu mempunyai corak atau motif masing-masing, untuk membedakannya. Tapi seiring perjalanan waktu, Songket berubah jadi pakaian yang wajib dikenakan pada saat upacara adat atau acara resmi.

"Bahkan sekarang pengantin yang mengikuti adat Palembang mengenakan songket sebagai pakaiannya," tuturnya.

Sebagai seorang pedagang Songket, tentu Hadi paham apa saja bermacam jenis songket Palembang. Mulai dari harga dengan bahan standar, hingga songket yang dijual sampai ratusan juta rupiah.

"Songket di sini (Hadi Songket) berasal dari penenun asli Palembang, serta produksi sendiri tanpa campur tangan orang lain. Pengerjaan Songket ini butuh keahlian nilai seni tinggi," ungkapnya, seraya menuturkan macam jenis Songket itu ada yang bermotif lepus naga besarung, kenanga makan ulet. Nampan perak, cantik manis, bungo cino, tiga negeri dan banyak lagi.

Biasanya, jelas Hadi, peminat utama songket yaitu calon pengantin. Sebab songket berkaitan erat dengan acara sakral tersebut. Songket dari Hadi Songket sendiri merupakan hasil karya orang Palembang.

"Tenaga kerja penenun yang biasa membuat songket berasal dari kalangan bawah. Kurang lebih sebanyak 200 orang telah menjadi penenun di sini (Hadi Songket)," tandasnya.