Kisah Peternak Ayam Serama Palembang: Makin Sombong, Makin Mahal

Bisa terjual hingga Rp180 juta per ekor, lho!

Palembang, IDN Times - Ron Andrian, warga Palembang yang tinggal di Jalan Punti Kayu Kelurahan Srijaya, menjadi peternak ayam koleksi yang bisa menghasilkan uang jutaan rupiah. Ron menjadi peternak ayam jenis serama asal Negeri Jiran, Malaysia.

"Ayam serama ini disebut unggas sombong. Makin mahal harganya, ayam serama tampak lebih sombong lantaran bentuk fisiknya yang unik. Seperti membusungkan dada," ujarnya, Selasa (16/12/2020).

1. Mulai budidaya ayam serama sejak 2010

Kisah Peternak Ayam Serama Palembang: Makin Sombong, Makin MahalPeternak ayam serama di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski ayam serama bertubuh kecil ketimbang ayam pada umumnya, namun unggas ini kata Ron cukup berbeda. Jika ayam serama berjalan, lekuk badannya berdiri tegap dengan meninggikan dada seolah berkuasa. Ron mengatakan, keunikan itu membuatnya berternak ayam serama.

Apalagi sambung dia, ayam serama yang dirawat dengan baik bisa ikut kontes dan berpeluang mendapatkan juara. Nilai jualnya pun tentu bertambah. Padahal, ayam serama tak butuh perawatan yang sulit.

"Kalau ayam menjuarai kontes akan menambah nilai jual. Saya membudidayakan ayam ini sejak tahun 2010 dan berhasil menjual ayam ke berbagai daerah," jelas dia.

Baca Juga: Kisah Relawan Perawat Palembang Jual Makanan Senilai Rp2 Ribu

2. Ayam serama bisa ikut kontes sejak umur 1 bulan ke atas

Kisah Peternak Ayam Serama Palembang: Makin Sombong, Makin MahalPeternak ayam serama di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Ron, memelihara ayam serama tidaklah terlalu rumit dan membutuhkan pakan irit. Dalam sehari, ayam serama cukup membutuhkan tiga sendok makan ditambah pur dan jagung halus. Namun ia menekankan, ayam serama yang akan diikutkan kontes harus mendapat treatment lebih ekstra.

"Memilah pakan standar tinggi, dan kita juga harus menyiapkan uang lebih karena makanannya betul-betul diperhatikan dan yang terbaik," katanya.

Ayam serama yang ikut kontes, lanjut dia, dinilai berdasarkan ciri khas ayam bergaya untuk membusungkan dadanya, mental, respon, dan sayap ayam yang lurus ke bawah. Ayam serama sudah bisa mengikuti kontes sejak usia 1 bulan ke atas.

3. Paling murah harga ayam serama per ekor Rp350 ribu

Kisah Peternak Ayam Serama Palembang: Makin Sombong, Makin MahalPeternak ayam serama di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Saat kontes, ayam serama tidak boleh turun dari meja. Jika ayam makin bagus bergaya dan memiliki bulu tebal serta bermotif, tentu jadi poin utama bagi juri. Kontes ayam serama cukup beragam, mulai dari kategori remaja hingga dewasa.

"Saya memelihara di halaman belakang rumah ada 50 ekor. Kalau biaya pakan menghabiskan sekitar Rp300 ribu tiap bulan. Harga jual ayam yang masih anak bisa Rp350 ribu per ekornya, sementara ayam yang siap kontes bisa mencapai Rp12,5 juta per ekor," tutur dia.

Ron menambahkan, ayam serama yang disiapkan mengikuti kontes bernilai minimal Rp 5 juta. Bahkan di negara asalnya Malaysia, harga ayam semacam ini bisa tembus Rp180 juta per ekor. "Semakin sering menang kontes, harganya makin tinggi," tegas dia.

Baca Juga: Kisah Penyintas COVID-19 di Palembang: Bersyukur Punya Tetangga Peduli

4. Ingatkan pembeli agar memilih ayam serama di peternak agar tidak tertipu

Kisah Peternak Ayam Serama Palembang: Makin Sombong, Makin MahalPeternak ayam serama di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia melanjutkan permintaan ayam serama memang cukup menurun ketika pandemik COVID-19. Kendati demikian, beternak ayam jenis ini bisa jadi ladang bisnis baru saat kondisi perekonomian sedang sulit. Apalagi sekarang pembeli lokal masih tetap berburu ayam serama.

"Memang sebelum pandemik pembeli ayam serama bisa dari Pulau Jawa, tapi sekarang keadaan pembeli cuma orang-orang Palembang, ada yang mau ternak, kadang ada kolektor juga," tambahnya.

Ron memebri tips bagi pemula yang ingin membudidayakan ayam serama. Sebaiknya teliti dan sangat berhati-hati, karena tak jarang oknum nakal yang menjual ayam serama lewat online menggantinya dengan ayam kate.

"Kalau mau beli ayam serama, belilah dengan peternak. Karena di online sering menipu. Kadang juga yang jual tidak bisa membedakan mana ayam serama dan ayam kate. Jadi mereka jual-jual saja," tandas dia.

Baca Juga: Kisah Pelaku Hidroponik Palembang, Gencar Berjualan Lewat Medsos

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya