Gita Riska Bawa Cerita Wastra Kenalkan Kain Etnik Sumsel ke Cina

Cerita Wastra tak cuma bisnis tapi mengenalkan kain daerah 

Intinya Sih...

  • Cerita Wastra didukung oleh Gita Riska untuk mempromosikan kain khas Sumatra Selatan dan berhasil menjadi 5 UMKM Champion Sumsel di tahun 2024.
  • Gita Riska memulai usaha Cerita Wastra pada tahun 2015 karena hobi mengoleksi tas unik dari ragam jenis wastra, kain khas tradisional nusantara.
  • Produk Cerita Wastra menggunakan berbagai macam kain daerah seperti Gambo, Angkinan, Jumputan, Blongsong, dan Songket dari Sumatra Selatan dengan fokus pada target konsumen lokal.

Palembang, IDN Times - Warna, motif, dan bahan beragam kain khas Sumatra Selatan (Sumsel) memiliki karakter dan keunggulan masing-masing. Keunikan itu ditonjolkan Gita Riska lewat Cerita Wastra. Cerita Wastra merupakan brand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal di Palembang.

Cerita Wastra hadir mendukung produk daerah Sumsel terutama kain agar bisa dikenal nasional dan luar negeri. Mulai produksi tas unik dan etnik dari kain Sumsel, Gita Riska berhasil membawa Cerita Wastra sebagai 5 UMKM Champion Sumsel dari kegiatan Puncak Harvesting Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI-BBWI) 2024.

Baca Juga: ASN Ogan Ilir Wajib Kenakan Kain Gebeng Setiap Kamis Usai Dipatenkan

1. Cerita Wastra lahir dari hobi mengoleksi tas dan menjahit

Gita Riska Bawa Cerita Wastra Kenalkan Kain Etnik Sumsel ke CinaKisah Gita Riska Bawa Cerita Wastra, Kain Etnik Sumsel Sampai ke Cina (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Gita Riska pemilik Cerita Wastra bercerita awal mula usahanya lahir pada 2015 karena hobi mengoleksi tas. Namun Gita tak mau tas yang ia punya sama dengan orang lain. Apalagi Gita memang menyukai produk unik dari ragam jenis wastra, kain khas tradisional nusantara. Seiring perkembangan dan permintaan, Cerita Wastra terdaftar usaha industri rumahan pada 2019.

"Karena hobi buat kerajinan menjahit, sekalian bikin crafting dari kain khas Sumsel kan banyak. Sekaligus supaya produk lokal daerah sendiri. Apalagi wanita rata-rata suka tas, jadi mulai dari sini," kata lulusan desain interior dari sebuah kampus di Bandung.

Baca Juga: Manfaatkan Getah di Warna Kain Gambo, Muba Raih Penghargaan Nasional 

2. Manfaatkan kain nusantara khas Sumsel

Gita Riska Bawa Cerita Wastra Kenalkan Kain Etnik Sumsel ke CinaKisah Gita Riska Bawa Cerita Wastra, Kain Etnik Sumsel Sampai ke Cina (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Produk Cerita Wastra by Gita Riska rata-rata memanfaatkan kain daerah seperti Gambo dari Musi Banyuasin (Muba), Angkinan dari Ogan Komering Ilir (OKI), Jumputan dan Blongsong, serta Songket dari Palembang. Kain tradisional Cerita Wastra by Gita Riska memang fokus asal Sumsel.

Minat dan animo pembeli produk Cerita Wastra banyak lewat pesan online dari akun Instagram @gitariska, serta menghubungi WhatsApp di nomor 082175421942. Tetapi beberapa dari pembeli juga ada yang berkunjung langsung ke tempat di Jalan Sirnaraga 275 Palembang.

"Kita ada pengerajin. Kalau kain beli di Tuan Kentang Kertapati, kemudian dibuat menjadi tas yang dijahit dan disulam pengerajin setempat. Kita handmade produksi rumahan," kata Gita.

3. Kisaran harga produk Cerita Wastra dari Rp200-750 ribu

Gita Riska Bawa Cerita Wastra Kenalkan Kain Etnik Sumsel ke CinaKisah Gita Riska Bawa Cerita Wastra, Kain Etnik Sumsel Sampai ke Cina (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Satu produk berupa tas dari Cerita Wastra membutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu hingga siap dipasarkan. Salah satu produk favorit adalah tas pastel, tas yang tampak mini namun memiliki muatan penyimpanan besar dan cocok dipakai sehari-hari atau dikenakan saat kegiatan dan acara.

Tas pastel jadi favorit konsumen karena bahan yang lembut dan punya warna yang mencolok. Bahan tas pastel dari kain angkinan dengan kisaran harga jual dari 200-750 ribuan. Sementara jenis tas lain yang sering dicari adalah tas dari serat nanas Prabumulih.

"Alhamdulillah Cerita Wastra sudah pernah sampai ke Cina, dibawa pihak Pusri ke sana untuk oleh-oleh dan responnya positif. Tas yang dibawa ke sana (Cina) memang tas dengan warna ciri khas mereka, seperti hijau dan merah," timpalnya.

4. Cerita Wastra komitmen tetap eksis mewakili Sumsel dalam produksi kain lokal

Gita Riska Bawa Cerita Wastra Kenalkan Kain Etnik Sumsel ke CinaKisah Gita Riska Bawa Cerita Wastra, Kain Etnik Sumsel Sampai ke Cina (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pangsa pasar Cerita Wastra sementara fokus pada target konsumen lokal. Namun tak menutup kemungkinan untuk melebarkan sayap usaha hingga mendunia. Konsumen dominan Cerita Wastra saat ini masih dari Pulau Jawa dan beberapa dari Bali.

Harapan ke depan, Cerita Wastra berkomitmen memanfaatkan kain daerah untuk menciptakan produk berkualitas dan salah satu langkah supaya tetap eksis dengan mengikuti rangkaian perlombaan mewakili Sumsel ke nasional.

"Dari binaan Dinas Industri Sumsel, syukur Cerita Wastra terpilih jadi 5 UMKM Champion Sumsel Gernas BBI-BBWI setelah bersaing dengan 1.400 peserta dengan berbagai tahapan hingga terpilih hanya 50 dan sampai ke 5 terbaik," jelas dia.

Baca Juga: Pemkot Palembang Usulkan Motif Songket Jadi Warisan Budaya

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya