Tak Ada Perbedaan Suku Tionghoa, Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika (IDN Times/Dokumen Pribadi)
Menurut perintis Ekosistem Digital Builder di Bumi Sriwijaya ini, umumnya keturunan Tionghoa menjadi pebisnis atau pengusaha. Tetapi tak menutup kemungkinan bagian dari mereka memiliki profesi lain. Semua orang katanya berhak mengembangkan peluang dan menggali potensi diri.
Ko Jo menyebut, Indonesia kini sudah modern dan pola pikir saling membedakan antar suku tak lagi eksis, apalagi menjadi penghalang bagi keturunan Tionghoa untuk berkarya. Bahkan di Palembang, jumlah keturunan Tionghoa cukup banyak dan masyarakat asli Palembang juga tak lagi mengenal perbedaan.
"Tionghoa emang identik dengan pengusaha, minimal punya toko. Saya pun pelaku usaha, tapi saya lebih banyak aktif di komunitas digital yang sehari-sehari membuat program kerja," kata Ketua Komunitas Palembang Digital itu.
Ko Jo bercerita, ia menekuni digitalisasi bermula dari hobi. Kemudian ia melihat potensi teknologi dan digital di Sumatra Selatan (Sumsel) yang terbilang rendah, sehingga ia mulai mengembangkan program digital dan membentuk komunitas IT.
"Akhirnya saya bersama teman-teman mencoba membuat komunitas yang visinya memajukan digitalsasi di sumsel ini, karena kepedulian melihat ketertinggalan IT di sini, lumayan kalau dari data index east venture untuk sumsel tertinggal di peringkat ke-21 tahun 2021," jelas dia.