TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semangat Komunitas Kreatif Disabilitas Ciptakan Kreasi Tas Khas Sumsel

"Keterbatasan bukan kendala berkarya"

Komunitas Kreatif Disabilitas Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Mampu memproduksi hingga lima unit kreasi tas kain khas Sumatra Selatan (Sumsel) per hari, Komunitas Kreatif Disabilitas (KKD) berhasil menciptakan karya unik dari Bumi Sriwijaya. Walau memiliki keterbatasan, para anggota KKD semangat mengaplikasikan skill jahit dan handycraft menjadi barang bermanfaat.

"Karena kami memang merupakan gerakan amal dan gerakan kemanusiaan, tapi untuk bidang usaha ekonomi," kata Ketua KKD Sumsel, Lega Raharja kepada IDN Times, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga: Kisah Haru Bocah Disabilitas Menangis Saat Cium dan Peluk Jasad Ibunya

1. Sebelum masuk KKD, produk karya disabilitas tidak terarah

Komunitas Kreatif Disabilitas Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Beranggota sekitar 75 orang, komunitas disabilitas Sumsel merupakan penyandang tuna rungu yang memiliki keahlian istimewa dan kreatifitas tinggi. Bahkan para anggota KKD sebelum tergabung dalam komunitas telah mempunyai industri kecil di rumah.

"Sebenarnya mereka sudah punya industri kecil tapi tidak ter-cover. Ada yang buat masker, konektor, dan tas. Kita dari KKD mengarahkan mereka, Alhamdulillah ada pendampingan dari Dinas Koperasi Sumsel," jelasnya.

2. Cari anggota baru dengan mendatangi rumah masing-masing

Komunitas Kreatif Disabilitas Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebagai pembina KKD, Lega bertanggung jawab mengumpulkan anggota komunitas dan mencari SDM kreatif lain. Ia menyebut, salah satu langkah agar para disabilitas bisa menemukan tempat untuk berkarya adalah dengan mengajak mereka bergabung dalam naungan Dinas Koperasi Sumsel tersebut.

"Caranya kita cari dengan mendatangi rumah. Kalau mereka masuk di formasi pegawai, pasti kalah dengan yang umum. Makanya mau tidak mau, secara alami mereka harus mencari duit dengan cara mandiri dan kreatifitas mereka sendiri," tambah dia.

3. Terbentuk 2018 namun baru dilantik Dinas Koperasi Sumsel tahun 2020

Komunitas Kreatif Disabilitas Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Meski sejumlah anggota KKD penyandang tuna rungu, namun mereka juga bertanggung jawab terhadap penyandang status lainnya. Ia mengaku selama membina anggota KKD, hal tersulit yakni komunikasi. Oleh sebab itu, teknik pembelajaran dengan sistem tertulis.

"KKD sudah dua tahun terbentuk tetapi baru dilantik Dinas Koperasi dan UMKM tahun ini. Alhamdulillah kita dapat bantuan mesin jahit melalui Dinas Koperasi oleh Gubernur," timpalnya.

Baca Juga: Promosi Digital Marketing Berpotensi Bikin UMKM Sumsel Naik Kelas

Berita Terkini Lainnya