TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Margi Prayitno, Sosok Kepala BKN Palembang yang Legowo

Sudah 35 tahun mengemban amanah

Kepala Badan Kepagawaian Negara (BKN) Regional VII Palembang Margi Prayitno

Palembang, IDN Times - "Tanggung jawab yang besar dan tantangan luar biasa." Begitu kata Margi Prayitno, ketika ia resmi mengemban amanah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 1 Maret 1985.

Menyandang status karyawan pemerintah, Margi tak luput mengingatkan diri bahwa semua yang ia lakukan adalah amanah yang harus dikerjakan dengan profesional dan integritas tinggi.

"Bekerja itu tanpa pamrih dan selalu meningkatkan loyalitas. Apalagi mengabdi pada negara dan bangsa," ujar pria yang baru saja bertugas di Palembang sejak 5 November 2020.

Baca Juga: BKN Palembang Mulai Verifikasi 7.687 CPNS di Sumbagsel

1. Berkarier 30 tahun di ibukota

Kantor BKN di Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sudah 35 tahun menjadi PNS, Margi memang lama bertugas di Jakarta. Setelah menempati banyak posisi di ibukota selama lebih dari 30 tahun, akhirnya ia ditugaskan ke Pekanbaru pada 2019 dan berlanjut menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional VII Palembang.

"Dari awal diangkat tahun 1985, saya lama di Jakarta sampai tahun 2019. Keliling kerja di berbagai instansi dengan posisi berbeda," kata pria kelahiran Jakarta, 7 Desember 1964 tersebut.

2. Merasakan banyak suka dan duka

Kepala Badan Kepagawaian Negara (BKN) Regional VII Palembang Margi Prayitno

Menceritakan pengalamannya menjadi seorang aparatur negara, Margi paling sulit menghadapi jarak. Apalagi sebagai abdi bangsa, ia harus siap siaga menerima penempatan di seluruh wilayah Indonesia.

Margi ikhlas menerima dan legowo harus terpisah dari keluarga tercinta. Terlebih,  cobaan terberat ketika tidak bisa berdekatan dan menemani sang anak berada pada kondisi kurang baik.

"Memang lebih banyak duka. Tapi gimana lagi namanya bekerja. Paling gak enaknya itu ketika anak sakit saya gak ada di samping dia. Mereka di Jawa, Purworejo," ungkap dia.

3. Budi pekerti jadi kunci adaptasi

Ilustrasi tes cpns (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Margi menyebut tantangan lain dalam bekerja adalah menyesuaikan diri dengan orang berbeda, dan di tempat yang tidak sama. Kendati begitu, ia berpegang teguh terhadap kesopanan dan etika.

"Kalau ada budi pekerti yang baik, pasti bisa beradaptasi di mana pun tempatnya. Namanya pekerjaan tidak mudah, jalani dan terus belajar," timpalnya.

Baca Juga: Tak Cuma Rangga Azof, 6 Artis Ini Juga dari Palembang

Berita Terkini Lainnya