TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa Kita Harus Santai Dalam Menjalani Hidup 

Gak perlu buru-buru dalam menjalani hidup, santai aja!

ilustrasi seorang pria berdiri di tepi pantai (pexels.com/Griffin Wooldridge)

Dalam era yang serba cepat dan produktivitas yang dijunjung tinggi, seringkali kita terjebak dalam pola hidup yang sibuk dan terburu-buru. Namun, semakin banyak orang menyadari bahwa hidup yang terlalu serba cepat dan penuh tekanan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita.

Oleh karena itu, semakin banyak orang yang beralih ke pola hidup slow living atau hidup santai sebagai cara untuk menyeimbangkan hidup dan menikmati momen kecil dalam hidup. Penasaran kenapa kita harus santai dalam menjalani hidup? Ini dia sejumlah alasannya.

Baca Juga: 6 Cara Mudah agar Kita Peduli Terhadap Diri Sendiri, Bukan Egois Lho

Baca Juga: Hidupmu Kurang Bahagia? 5 Hal Ini Bisa Tingkatkan Rasa Syukurmu

1. Menurunkan tingkat stress dan kecemasan 

Stres dan cemas bisa sebabkan HSDD (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kehidupan modern seringkali membuat kita terjebak dalam rutinitas yang padat dan terus-menerus memikirkan masa depan atau mengkhawatirkan masa lalu. Hal ini dapat membuat kita merasa terjebak dalam siklus stres dan kecemasan yang tidak sehat. Dengan hidup secara lebih santai, kita dapat mengambil waktu untuk memperlambat langkah, memikirkan tujuan hidup yang lebih besar, dan menikmati hal-hal sederhana yang seringkali terlupakan dalam kehidupan yang sibuk.

Selain itu, hidup yang lebih santai juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan stres kronis, seperti depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan fisik seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan penyakit jantung.

Dengan hidup yang lebih santai, kita juga dapat meningkatkan koneksi sosial dan kesejahteraan emosional, karena kita memiliki waktu dan ruang untuk berinteraksi dengan orang-orang yang kita cintai dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam.

2. Lebih menghargai waktu 

ilustrasi seorang pria melihat jam tangan (pexels.com/Barbara Olsen)

Salah satu alasan mengapa slow living bisa berhubungan erat dengan menghargai waktu adalah karena konsep ini mengajarkan kita untuk memperlambat tempo hidup dan tidak terburu-buru dalam menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Dengan tidak terburu-buru, kita dapat memberikan perhatian lebih pada setiap tindakan yang kita lakukan, sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik dalam hasil yang kita capai.

Slow living juga mengajarkan kita untuk mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin terkait dengan gaya hidup yang terburu-buru. Dengan mengurangi stres, kita dapat lebih rileks dan santai, sehingga mampu merasakan pengalaman hidup yang lebih intens dan memperhatikan hal-hal kecil yang mungkin terlewatkan saat kita terburu-buru.

Dalam konteks menghargai waktu, slow living juga mengajarkan kita untuk tidak menghabiskan waktu kita dalam kegiatan yang tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi hidup kita. Dengan demikian, kita dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan berharga bagi kita, sehingga mempercepat pencapaian tujuan hidup kita.

3. Meningkatkan kualitas hidup 

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gaya hidup yang santai juga dapat membantu seseorang untuk lebih meresapi dan menghargai proses dalam hidup. Seseorang akan lebih memperhatikan perjalanan yang diambil daripada tujuan akhir yang ingin dicapai. Dalam hal ini, seseorang dapat mengalami lebih banyak kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup, karena mereka menikmati setiap momen dalam hidupnya.

Dengan meningkatkan kesadaran diri tentang keadaan sekitar dan mengambil waktu untuk memperhatikan kebutuhan fisik dan emosional, seseorang juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Ini akan memberikan efek positif pada kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Meminimalisir konsumsi yang berlebihan 

ilustrasi konsumtif (pexels.com/Gustavo Fring)

Slow living atau hidup dengan santai merupakan suatu gaya hidup yang mengedepankan kualitas hidup dibandingkan kuantitas. Gaya hidup ini mengajarkan untuk memperlambat tempo hidup, mengurangi tekanan, dan menikmati momen kecil dalam hidup. Sedangkan meminimalisir konsumsi yang berlebihan berarti mengurangi kebiasaan membeli barang atau melakukan kegiatan yang tidak diperlukan secara berlebihan.

Kedua hal ini saling berkaitan karena konsumsi yang berlebihan cenderung membuat hidup kita menjadi lebih sibuk dan terburu-buru. Kita seringkali merasa perlu memiliki banyak barang, melakukan banyak kegiatan, atau mengikuti tren terbaru demi merasa puas atau diakui oleh orang lain. Namun, hal tersebut justru dapat membuat kita kehilangan fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup, seperti waktu bersama keluarga dan teman-teman, kesehatan, atau pengembangan diri.

Baca Juga: 5 Cara Terbebas dari Berpikir Negatif dan Overthinking

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya