Aesan Gede, Baju Pengantin Khas Palembang Muncul Lewat Boneka Barbie

Menurut pengrajin barbie Aesan Gede, Sherlly Novresta, alasannya memilih menekuni kerajinan ini, selain untuk pengembangan usaha, juga memperkenalkan Aesan Gede ke mancanegara. Sekarang, usaha @Galerimahar_Palembang sudah terjual sampai Kalimantan.

"Awalnya emang pengrajin boneka flanel, itu sejak 2010. Terus pada 2018 kepikiran inovasi baru dari ikut pameran Asian Games. Muncul ide untuk buat barbie pakai baju adat Palembang. Biasanya barbie pakek baju ala Eropa ini saya buat bajunya dari songket biar banyak orang tahu Aesan Gede," kata dia.

Sherlly menerangkan, proses pembuatan baju Aesan Gede yang dipakai boneka barbie ini juga membutuhkan desain mendetail. Mulai dari mengaplikasikan hiasan di atas kepala, kalung, gelang serta ikat pinggang pengantin.

"Ada manik-manik untuk kalung, hiasan renda untuk di kepala barbie, pita sebagai daun pandan di kepala pengantin perempuan, dan payet aksesoris untuk sepatu dan di baju sebagai ikat pinggang dan keris bagi pengantin pria," terang pemilik usaha 3A D'Art di Jalan Swadaya Pakjo ini.

Sherlly mengungkapkan, ada sedikit kesulitan saat membuat barbie Aesan Gede ini, seperti saat try and eror dari pemilihan desain baju, hingga gagal memodifikasi songket dengan kombinasi yang cocok.

"Pertama kali buat, dua bulan satu pasang berbie baru selesai. Sekarang sehari bisa dua pasang selesai. Susahnya karena gak ada tutorial dan cuma liat gambar baju aja, ukuran dan motif bener-bener otodidak mempelajari bentuk detail Aesan Gede," ungkap dia.

"Salah potong songket pernah, makanya perdana bikin pakai flanel dulu. Setelah berhasil, baru beli kain songket dari sisa penjahit kadang juga diberi gratis," tandas dia.