Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret official poster film Rumah untuk Alie yang dibintangi utama oleh Anantya Kirana. (instagram.com/anantya.kirana)

Intinya sih...

  • Film keluarga Falcon Pictures mengangkat kisah kehidupan sehari-hari dan perjuangan keluarga dalam menghadapi berbagai masalah, dari perceraian hingga keterbelakangan mental.
  • Adaptasi film luar yang sukses seperti Miracle in Cell no. 7 (2022) dan Hello Ghost (2023) menunjukkan keberhasilan Falcon Pictures dalam meraih popularitas di Indonesia.
  • Rumah untuk Alie (2025) menjadi film terbaru dengan cerita pilu remaja perempuan yang mengalami perundungan di rumah dan sekolahnya.

Rumah produksi ternama Indonesia, Falcon Pictures, menjadi salah satu rumah produksi yang sukses melahirkan beragam tema atau genre film. Bahkan, tak sedikit dari karyanya yang berhasil meraih jutaan penonton. Falcon Pictures juga tak luput menjadi rumah produksi yang melahirkan film keluarga.

Tentu, selain mengangkat kisah tentang kekeluargaan, film dengan tema tersebut juga cocok ditonton bersama keluarga tercinta masing-masing. Adapun deretan film keluarga hasil produksi Falcon Pictures yang telah tayang di platform streaming legal maupun bioskop. Berikut ini daftarnya!

1. Yang Tak Tergantikan (2021)

potret official poster film Yang Tak Tergantikan. (instagram.com/lutob)

Ada film Yang Tak Tergantikan (2021) karya sutradara Herwin Novianto. Film ini berangkat dari keresahan Herwin yang menilai bahwa fungsi meja makan dalam keluarga lama-lama kini lenyap. Menurutnya, meja makan adalah tempat di mana keluarga berkumpul dan saling bertukar cerita. 

Film yang proses syutingnya dilakukan saat pandemi COVID-19 ini mengisahkan tentang seorang ibu bernama Aryati (Lulu Tobing) yang telah bercerai dengan suaminya. Usai perceraian itu, ia harus menghidupi ketiga anaknya mati-matian dengan kehidupan yang pas-pasan. Ia pun juga mencari nafkah dengan menjadi driver taksi online

Belum lagi masing-masing anaknya memiliki permasalahan, seperti Bayu (Dewa Dayana) yang kehilangan pekerjaan dan terjerat narkoba, lalu Tika (Yasamin Jasem) yang sedang duduk di bangku SMA ingin mencari jati diri sehingga kerap mengikuti trend dan jadi anak pemberontak, serta si bungsu Kinanti (Maisha Kanna) yang digambarkan menjadi pribadi yang kritis dan selalu bertanya tentang perpisahan orang tuanya.

Film satu ini mulanya direncanakan untuk tayang di bioskop, namun pihak Falcon mengubah rencana itu sehingga ditayangkan di platform streaming Disney+ Hotstar pada awal tahun 2021.

2. Miracle in Cell no. 7 (2022)

potret official poster film Miracle in Cell no. 7 (instagram.com/graciellabigail)

Falcon Pictures memang dikenal sebagai rumah produksi yang kerap me-remake film luar. Kali ini ada film tema keluarga, Miracle in Cell no. 7 (2022) yang sangat mendunia dan berasal dari Korea Selatan. 

Miracle in Cell no. 7 yang telah tayang di bioskop hampir tiga tahun lalu itu sukses meraup 5.852.916 penonton dan sejauh ini menduduki peringkat ke-6 film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Miracle in Cell no. 7 yang digarap oleh Hanung Bramantyo ini menceritakan tentang Bapak Dodo (Vino G. Bastian) yang memiliki keterbelakangan mental. Meski begitu, ia merupakan sosok yang sangat penyayang dan perhatian, terutama terhadap anak semata wayangnya, Kartika (Graciella Abigail).

Hingga suatu ketika, ia tersandung kasus hukum yang sebenarnya bukan kesalahannya. Hal itu membuat Dodo mendekam di penjara. Beruntungnya, di penjara ia memiliki sahabat-sahabat yang peduli dengannya dan Kartika.

Sahabatnya itupun selalu membantu ia untuk bertemu sang anak, salah satunya dengan menyelundupkan sang anak diam-diam di dalam barang. Namun sayang, Bapak Dodo tetap harus menjalani hukuman mati dan akhirnya meninggalkan sang anak untuk selama-lamanya.

3. Hello Ghost (2023)

potret official poster film Hello Ghost. (instagram.com/falconpictures_)

Unik, selanjutnya ada film remake Korea Selatan dengan genre horor komedi berjudul Hello Ghost (2023) yang ternyata mengangkat kisah keluarga mengharukan. Di bawah tangan dingin Indra Gunawan sebagai sutradara, film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Kresna (Onadio Leonardo) yang memiliki kehidupan pelik. Beragam percobaan bunuh diri ia lakukan namun selalu gagal.

Lama-lama, Kresna terus dihantui oleh empat hantu ke manapun ia melangkah. Hantu-hantu tersebut bukan menyeramkan namun malah membuat ia geram sekaligus ngakak. Film ini membuat penonton merasa sedih sekaligus terhibur.

4. 2nd Miracle in Cell no. 7 (2024)

potret salah satu first look film 2nd Miracle in Cell no. 7. (instagram.com/falconpictures_)

Sukses besar dengan Miracle in Cell no. 7 (2022), Falcon Pictures melanjutkan kisah tersebut ke dalam film bertajuk 2nd Miracle in Cell no. 7 (2024). Setelah sebelumnya disutradarai oleh Hanung Bramantyo, sekuel film ini disutradarai oleh Herwin Novianto.

2nd Miracle in Cell no. 7 menghadirkan kisah Kartika (Graciella Abigail) pasca Bapak Dodo (Vino G. Bastian) meninggal. Namun ternyata, selama ini Kartika tidak mengetahui bahwa sang ayah telah dieksekusi mati, yang ia tahu hanya sedang menjalani hukuman dan tidak bisa bertemu dengannya. Hal itu sengaja dilakukan orang sekitar, termasuk sahabat-sahabat sang ayah di sel, untuk menjaga perasaan Tika. 

Masih sama dengan filmnya yang pertama, penonton juga sukses dibuat berlinang air mata, ditambah soundtrack berjudul Mencintaimu yang dinyanyikan dengan syahdu oleh Mahalini mengiringi kisah dalam film ini.

5. Rumah untuk Alie (2025)

potret Anantya Kirana sebagai Alie. (instagram.com/falconpictures_)

Inilah film keluarga terbaru produksi Falcon Pictures, Rumah untuk Alie (2025) yang tayang di bioskop pertengahan April. Akan tetapi, film ini berbeda dengan film keluarga lainnya yang masih memiliki unsur kehangatan, film Rumah untuk Alie menghadirkan kisah pilu remaja perempuan.

Dalam ceritanya, terdapat sosok remaja 16 tahun bernama Alie (Anantya Kirana) yang dituding ayah dan kakak-kakaknya telah membunuh ibunya. Sang ibu meninggal dunia karena kecelakaan saat pergi bersamanya. Akibat hal itu, ia menjadi korban perundungan di rumahnya sendiri.

Di sekolah, ia pun menjadi korban bullying yang kerap mendapat kekerasan. Disiksa dengan cara disiram air kamar mandi pun ia rasakan. Film yang juga besutan Herwin Novianto ini merupakan adaptasi dari karya alternate universe (AU) Lenn Liu yang kemudian dijadikan novel.

Rupanya, Falcon Pictures telah melahirkan karya tema keluarga dengan beragam kisah. Dari deretan film tersebut, manakah yang paling menjadi favoritmu? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team