Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Mengatur Pencahayaan Tanaman di Dalam Rumah

potret grow light tanaman (commons.wikimedia.org/Simon Fraser University)

Menempatkan tanaman di dalam rumah bukan hanya sekadar soal estetika. Tanaman indoor punya manfaat besar untuk meningkatkan kualitas udara, meredakan stres, hingga memberi kesan hidup pada ruangan. Tapi, tanpa pencahayaan yang sesuai, tanaman bisa tumbuh tidak optimal, bahkan layu perlahan. Ini jadi tantangan tersendiri, terutama kalau sinar matahari langsung sulit masuk ke dalam rumah.

Pencahayaan yang tepat sangat menentukan kesehatan tanaman. Ada yang tumbuh subur di cahaya terang, ada juga yang lebih senang di tempat teduh. Maka dari itu, penting banget memahami kebutuhan cahaya tiap tanaman dan bagaimana menyesuaikannya dengan kondisi rumah. Lima cara berikut bisa membantu menata pencahayaan tanaman indoor dengan lebih bijak dan efektif.

1. Manfaatkan cahaya alami dari jendela

ilustrasi tanaman hias (unsplash.com/Charlie Murphy)

Cahaya matahari yang masuk lewat jendela adalah sumber pencahayaan terbaik untuk tanaman indoor. Tanaman yang butuh sinar matahari penuh, seperti kaktus atau lidah mertua, bisa ditempatkan dekat jendela yang menghadap ke timur atau barat. Sementara itu, tanaman yang lebih menyukai cahaya redup, seperti calathea atau peace lily, lebih cocok berada di jendela utara atau di area yang cahayanya tersebar. Kualitas cahaya alami ini tidak hanya hemat energi, tapi juga lebih mendekati kondisi habitat asli tanaman.

Namun, perlu diperhatikan bahwa terlalu banyak cahaya matahari langsung bisa membuat daun terbakar. Kalau daun mulai menguning atau muncul bercak coklat, bisa jadi itu tanda kelebihan cahaya. Gunakan tirai tipis untuk menyaring sinar yang terlalu terik, terutama saat siang hari. Dengan begitu, pencahayaan tetap cukup tanpa merusak struktur daun tanaman.

2. Gunakan grow light sebagai solusi tambahan

potret grow light (commons.wikimedia.org/Helena.Chorzewska)

Kalau cahaya alami gak mencukupi, grow light bisa jadi solusi. Lampu ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan cahaya tanaman dalam ruangan, terutama bagi yang tumbuh di tempat minim sinar matahari. Grow light LED menjadi pilihan populer karena hemat energi dan tidak menghasilkan panas berlebih. Lampu ini mampu simulasikan spektrum cahaya matahari yang dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis.

Ada berbagai jenis grow light, seperti full spectrum, biru, dan merah, yang punya fungsi masing-masing. Spektrum biru cocok untuk fase pertumbuhan daun, sedangkan spektrum merah ideal untuk fase berbunga. Penting banget menyesuaikan jenis lampu dengan kebutuhan tanaman yang dimiliki. Letakkan grow light pada jarak yang sesuai agar tanaman bisa menyerap cahaya secara maksimal tanpa mengalami stres cahaya.

3. Atur jarak dan posisi tanaman

ilustrasi monstera deliciosa (freepik.com/freepik)
ilustrasi monstera deliciosa (freepik.com/freepik)

Jarak tanaman dari sumber cahaya juga punya pengaruh besar terhadap pertumbuhan. Semakin dekat tanaman dengan sumber cahaya, semakin banyak intensitas cahaya yang diterima. Namun, tidak semua tanaman cocok diletakkan terlalu dekat. Misalnya, monstera lebih suka cahaya terang tapi tidak langsung, jadi idealnya diletakkan beberapa meter dari jendela.

Selain jarak, posisi tanaman sebaiknya rutin diubah setiap beberapa minggu. Tujuannya agar semua sisi daun mendapat cahaya merata dan pertumbuhan batang tetap seimbang. Tanaman yang terlalu lama menghadap satu arah bisa tumbuh miring karena mencari cahaya. Dengan pengaturan posisi yang teratur, tanaman akan tumbuh lebih simetris dan sehat.

4. Kenali tanda tanaman kekurangan atau kelebihan cahaya

ilustrasi daun tanaman (unsplash.com/Lallaoke)

Mengetahui apakah tanaman mendapat cahaya yang cukup bisa dilihat dari kondisi fisiknya. Kalau daun mulai memudar warnanya, pertumbuhan melambat, atau batang memanjang tanpa daun, itu bisa jadi tanda kekurangan cahaya. Tanaman yang kekurangan cahaya cenderung terlihat lemah dan kurang segar. Sebaliknya, kalau daun menguning, menggulung, atau mengering di tepi, bisa jadi itu tanda kelebihan cahaya.

Dengan mengenali gejala tersebut, penyesuaian pencahayaan bisa segera dilakukan sebelum tanaman mengalami kerusakan lebih parah. Kadang, sekadar memindahkan pot ke tempat yang lebih teduh atau menambah pencahayaan buatan sudah cukup membantu. Pengamatan rutin sangat penting agar tanaman bisa tetap tumbuh dengan sehat dan optimal di dalam rumah.

5. Perhatikan musim dan intensitas cahaya

ilustrasi langit mendung (freepik.com/freepik)

Pencahayaan di dalam rumah gak selalu sama sepanjang tahun. Di musim hujan atau saat langit mendung, intensitas cahaya bisa jauh berkurang, sehingga tanaman perlu bantuan pencahayaan tambahan. Sementara itu, di musim kemarau atau saat matahari bersinar terik sepanjang hari, intensitas cahaya alami bisa sangat tinggi. Maka dari itu, penyesuaian posisi dan perlindungan tanaman juga perlu dilakukan sesuai musim.

Beberapa tanaman bisa lebih aktif tumbuh saat musim tertentu karena pencahayaan yang mendukung. Menyadari pola ini bisa membantu menentukan kapan waktu terbaik untuk memangkas, mengganti media tanam, atau memberi pupuk. Pencahayaan yang adaptif terhadap musim akan membuat tanaman tetap stabil sepanjang tahun tanpa stres lingkungan.

Mengatur pencahayaan tanaman indoor memang butuh perhatian lebih, tapi hasilnya sepadan. Tanaman akan tumbuh lebih segar, indah, dan tahan lama. Dengan memahami kebutuhan cahaya masing-masing tanaman dan menyesuaikannya dengan kondisi ruangan, menciptakan ruang hijau yang sehat di dalam rumah bukan hal yang mustahil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us