5 Tips Bertahan Hidup dengan Mertua Toxic, Minta Bantuan Pasangan

Masalah yang sering dihadapi dalam rumah tangga adalah konflik dengan mertua sendiri. Apalagi banyak pasangan yang masih tinggal dengan orangtua. Konflik dengan mertua pasti gak bisa dihindari, apalagi kalau mereka punya sifat toxic.
Kayaknya rumah tangga kamu bakal lebih menantang. Mertua yang toxic lebih sering mencampuri urusan pribadi, memberikan kritikan yang gak membangun yang bisa membuat suasana rumah jadi gak nyaman. Biar bisa menjaga keharmonisan rumah tangga dan kesehatan mental berarti kamu harus punya cara agar bisa menghadapi situasi sulit ini.
Nah, berikut lima tips untuk menghadapi situasi tersebut, simak ya!
1. Komunikasi yang jelas dengan pasangan

Sebelum mengambil keputusan tinggal bareng mertua, sebenarnya perlu ngobrol dulu dengan pasangan. Kalau ada konflik dengan mertua, sebaiknya diskusikan dengan pasangan dengan cara terbuka tanpa menyalahkan.
Jelaskan tentang perasaan kamu dengan jujur, seperti rasa gak nyaman dengan sikap mertua. Mulai bangun batasan bareng pasangan agar mertua gak ikut campur dengan masalah rumah tangga. Biar hubungan tetap harmonis kuncinya ada pada pasangan kamu.
2. Menetapkan batasan yang sehat

Hidup bareng mertua bukan berarti kamu kehilangan kendali dengan kehidupan pribadi. Batasan yang sehat sangat penting agar privasi dan kenyamanan tetap terjaga. Jika kondisinya memungkinkan, sebaiknya punya ruang pribadi yang mertua gak boleh masuk tanpa izin.
Gak semua masalah rumah tangga perlu diketahui mertua, jadi hindari berbagi hal-hal yang bisa memicu konflik. Kalau batasannya sudah jelas, kamu bisa mengurangi potensi konflik yang muncul akibat campur tangan mertua.
3. Fokus dengan sikap positif dan kendalikan diri

Menghadapi mertua toxic butuh kesabaran dan pengendalian emosi yang baik. Gak perlu terpancing dengan perilaku negatif mereka, ada baiknya tetap bersikap tenang dan positif.
Jika mertua mulai berkata kasar atau menyinggung, tanggapi dengan tenang atau alihkan topik. Pikirkan sisi positif dari tinggal bareng mereka, seperti kesempatan untuk belajar sabar. Pengendalian diri ini membantu kamu menjaga hubungan tetap damai meski berada dalam tekanan.
4. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

Tinggal bareng mertua yang toxic bisa bikin kamu lelah secara mental. Sehingga, sangat penting meluangkan waktu untuk diri sendiri. Coba mulai bergabung dengan komunitas yang bisa bikin kamu punya aktivitas yang positif, sehingga bisa mengurangi stres.
Fokus dengan berbagai hal yang bikin kamu happy dan tetap jaga kesehatan mental. Kamu juga bisa mengajak pasangan untuk quality time di luar rumah agar pikiran kamu kembali segar. Punya waktu untuk diri sendiri, kamu bisa mengisi ulang energi dan menghadapi situasi dengan lebih baik.
5. Memikirkan solusi jangka panjang

Jika situasi dengan mertua yang toxic gak membaik, kamu dan pasangan perlu memikirkan solusi jangka panjang. Membeli atau menyewa hunian sendiri mungkin bisa menjadi solusi agar mengurangi konflik. Alternatif lain adalah berkonsultasi dengan konselor rumah tangga agar kamu punya pandangan objektif dan solusi yang tepat.
Memiliki rencana jangka panjang bisa bantu kamu dan pasangan merasa lebih tenang dalam menghadapi konflik yang berkepanjangan. Tinggal bareng mertua apalagi yang toxic bukan hal yang mudah, tapi tetap ada cara agar kamu bisa bertahan.
Kesehatan mental kamu sama pentingnya dengan hubungan keluarga, jadi jangan ragu mengambil langkah demi kebaikan bersama. Tinggal bareng mertua memang cukup menantang, ya!