Teknologi memang memudahkan kehidupan manusia, termasuk juga memudahkan kegiatan belajar anak. Namun kenyataannya teknologi juga dapat menjadi penghambat anak untuk belajar.
Gadget adalah gangguan utama yang dapat mendistraksikan anak dari dunia nyata. Kemudahan mendapatkan kesenangan bagi anak lewat beragam gadget terutama handphone, bisa mengalihkan perhatian anak selama berjam-jam jika tidak dibatasi. Namanya juga anak-anak, mereka masih belum bisa mengatur dirinya sendiri.
Butuh peranan orangtua untuk menerapkan batasan yang konsisten, misalnya dengan menetapkan durasi anak untuk bermain game atau menonton televisi. Jelaskan kepada anak mengapa memberikan batasan menggunakan gadget, dan jelaskan juga kerugian yang bisa dialami anak.
Penjelasan sebab-akibat yang logis akan lebih mudah dipahami anak. Penting diingat, jangan menjadikan hukuman sebagai akibat jika anak melanggar batasan yang sudah disepakati. Oada akhirnya anak hanya tunduk pada aturan karena takut dihukum, bisa jadi ia tidak memahami tujuan aturan yang dibuat.
Selain gadget dan internet, ada juga gangguan yang secara tidak langsung dapat membuat anak enggan belajar. Dilansir dari laman Parenting for Brain, kedekatan orangtua yang hangat, nyaman, dan suportif, dapat memotivasi anak untuk belajar. Sedangkan jika hubungan antara orangtua dan anak selalu tegang, serta membuat anak stres dapat membuat anak kehilangan motivasi belajar.
Bangun hubungan yang hangat dengan anak sejak dini, jadilah orangtua sekaligus sahabat bagi anak, selalu sempatkan waktu untuk ngobrol dengan anak, serta selipkan apresiasi dan motivasi di tengah obrolan. Memiliki hubungan yang hangat dengan anak menjadi salah satu pendorong mereka untuk giat belajar.