Museum AK Gani Palembang di Jalan Jalan MP Mangkunegara, Nomor 1 Sukamaju, Kecamatan Ilir Timur II (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Sepanjang karirnya, A.K. Gani aktif berkegiatan di Palembang. Ia merupakan putra Minang yang lahir dari pasangan Abdul Gani Sutan Mangkuto dan Siti Rabayah. Ia juga memiliki paman bernama dr. Abdul Rivai yang dikenal sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan.
A.K. Gani menyelesaikan pendidikan awal di Bukittinggi pada 1923 sialm, kemudian melanjutkan sekolahnya di AMS (setara SMA pada masa Belanda) hingga 1928, dan kemudian lanjut ke Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundinge Hoge School/GHS) di Jakarta.
A.K. Gani membutuhkan waktu 11 tahun untuk menuntaskan studi kedokterannya. Ia lama bersekolah lantaran memiliki beragam pekerjaan untuk bertahan hidup, mulai dari makelar, jurnalis, pemain teater, hingga pemeran film.
Setelah menuntaskan pendidikan dokter, dirinya merantau ke Palembang dan membuka praktik kesehatan sembari aktif berpolitik. Setelah kemerdekaan RI, ia diangkat menjadi Kepala Pemerintahan Bangsa Indonesia untuk Keresidenan Palembang.
Karirnya makin sukes, bahkan sempat menjadi Gubernur Muda, lalu Gubernur Militer Sumatera Selatan, dan akhirnya menjadi Wakil Kementerian Keamanan dan Pertahanan pada Kabinet Sjahrir III.
Sekitar tahun 1947-1948, ia ditunjuk menjadi Wakil Perdana Menteri Indonesia merangkap Menteri Kemakmuran. A.K. Gani menghembuskan napas terakhirnya di RS. Charitas, Palembang, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Siguntang.
Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di saat mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.