Cara Menanam Daun Kelor, Herbal yang Mampu Tingkatkan Imun Tubuh

Masyarakat meyakini dapat menyembuhkan COVID-19

Palembang, IDN Times - Daun kelor bernama latin Moringa Oleifera mulai banyak diburu masyarakat Palembang. Terkenal dengan manfaat meningkatkan imunitas tubuh, tanaman yang hidup di iklim tropis dan subtropis ini mudah dibudidayakan di pekarangan rumah.

Menurut Sumaina Duku, pedagang bibit daun kelor di Jalan Sapta Marga, Kalidoni, Palembang, sebagian masyarakat meyakini bila mengomsumsi rebusan herbal daun kelor atau tumbuhan yang dikenal dengan drumstick tree ini bisa membantu proses kesembuhan COVID-19.

"Salah satu khasiatnya sebagai daya tahan tubuh. Semenjak pandemik ini banyak orang mencari bibitnya sebagai obat alternatif dan dibudidayakan sendiri," ujarnya, Selasa (28/7/2020).

1. Sistem tanam stek lebih cepat bertunas dibandingkan benih

Cara Menanam Daun Kelor, Herbal yang Mampu Tingkatkan Imun TubuhTanaman daun kelor mampu meningkatkan imun tubuh (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selain sebagai herbal, mengolah daun kelor tak hanya dengan direbus. Tapi daun kelor juga bisa diolah sebagai menu makanan lain seperti tumis daun kelor.

Tumbuhan ini bisa ditanam dan tumbuh dengan rentan waktu satu hingga dua bulan, dimulai sejak benih kelor atau mulai bertunas dalam waktu seminggu dengan sistem budidaya stek, atau metode perbanyakan tanaman dengan memotong bagian tubuh tumbuhan.

"Setelah dari biji (benih) berkembang, lebih mudah memperbanyaknya dengan stek agar lebih cepat. Kalau benih yang dibeli online harganya Rp90 ribu," kata dia.

Baca Juga: 7 Deretan Manfaat Sehat Daun Sirih, Obati Diabetes hingga Hipertensi

2. Hindari sinar matahari langsung ketika menanam stek daun kelor

Cara Menanam Daun Kelor, Herbal yang Mampu Tingkatkan Imun TubuhTanaman daun kelor mampu meningkatkan imun tubuh (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Memiliki kandungan antioksidan, budidaya daun kelor bisa dilakukan dalam polybag (kantung plastik tanaman) dengan media tanam tanah yang gembur dan subur, kemudian campurkan sekam sebagai pupuk kompos. Waspadai dari hama bekicot yang bisa merusak perkembangan kelor.

Penanaman bibit kelor yang perlu diperhatikan adalah kualitas benih. Untuk mengetahui benih yang baik, pilih biji yang mengapung saat direndam dalam air hangat. Selama 7-12 hari, benih akan mulai berkecambah dan mulai rutin disiram air.

"Kalau stek sebaiknya jangan kena matahari karena berpengaruh terhadap proses tumbuh, bisa layu. Caranya, taruh di tempat teduh sembari disemprot dengan air. Kalau sudah cukup bertunas baru tempatkan di lahan yang kena sinar matahari," jelasnya.

3. Air rebusan daun kelor bisa langsung konsumsi

Cara Menanam Daun Kelor, Herbal yang Mampu Tingkatkan Imun TubuhTanaman daun kelor mampu meningkatkan imun tubuh (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Budidaya stek pada daun kelor bisa dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman sepanjang 30 hingga 50 sentimeter. Batang yang dipilih adalah tangkai yang tidak tua atau terlalu muda berdiameter 3-5 sentimeter. Potonglah secara mendatar agar akar tumbuh menjadi kian banyak.

"Kalau tunas sudah berakar, kelor bisa dikonsumsi sebagai air rebusan. Cara buatnya sederhana, panaskan air kemudian masukan kelor yang sudah dicuci. Setelah air mendidih, bisa langsung diminum serta daunnya dimakan kalau mau," terang dia yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

4. Bibit daun kelor bisa dijual Rp25-50 ribu

Cara Menanam Daun Kelor, Herbal yang Mampu Tingkatkan Imun TubuhTanaman daun kelor mampu meningkatkan imun tubuh (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sumaina juga menjual bibit daun kelor di kediamannya yang terletak di Perumahan Green Country Nomor 2 Palembang. Ia menjual per bibit seharga Rp25-50 ribu, tergantung ukuran tanaman. Meski hanya hobi bercocok tanam untuk mengisi waktu luang, namun Sumaina bisa menjual 30 batang daun kelor.

"Apalagi pas COVID-19 meningkat setiap hari, ada saja yang beli. Sejak Maret 2020 sudah ada 500 bibit terjual, kebanyakan yang beli masyarakat sekitar dan ada juga yang beli untuk kelurganya di luar kota," ungkapnya.

Sumaina menerangkan, secara pribadi dirinya sudah lama berbudidaya kelor untuk konsumsi sendiri, selain karena asal tanaman tersebut dari daerah di Sulawesi. Warga setempat kata Sumaiina memercayai daun kelor memiliki nutrisi tinggi.

"Daun kelor ini sering kita konsumsi. Kalau saya sering dijadikan masker, karena ampuh menghilangkan jerawat," tandas dia.

Baca Juga: Biasa Dijadikan Hiasan, Ini 7 Manfaat Kesehatan Daun Seledri

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya