Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi budidaya ikan hias (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Budidaya ikan hias menjadi tren di tengah pandemik COVID-19. Selain mudah dilakukan, membiakkan hewan yang hidup di air ini cukup menyenangkan. Jika seseorang berhasil melakukan breeding dengan cepat dan dipasarkan, ikan hias bisa menghasilkan omzet jutaan rupiah.

Menurut Pianto, seorang pegiat budidaya ikan hias di Palembang, teknis ternak ikan memiliki treatment masing-masing, tergantung jenis ikan yang akan dibudidaya. Sebab ikan hias memiliki cara berkembang biak berbeda.

"Ada ikan yang bertelur dan beranak. Kalau lebih mudah breeding yang beranak, karena ada istilah indukannya bisa menggendong anakan. Kalau yang bertelur lebih ekstra perawatan," kata pria yang biasa dipanggil Didi kepada IDN Times, Kamis (19/11/2020).

1. Perawatan air memengaruhi jangka hidup ikan

Ilustrasi budidaya ikan hias (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Memulai bisnis ikan hias sejak tahun 2018, Didi mulanya tidak sengaja mendalami dunia budidaya perairan. Karena hobi yang mengasikan, dirinya mencoba serius menjalankan ternak ikan hias. Menyiapkan modal awal Rp4,5 juta, sekarang ia mampu meraup omzet hingga Rp15-20 juta per bulan.

"Susah-susah gampang. Awalnya pernah saya beli tiga hari mati. Ternyata setelah dipelajari, kesalahannya karena air yang tidak bagus sehingga memengaruhi jangka hidup ikan," ungkap dia.

Mengawali membiakkan ikan guppy, saat ini Didi berhasil melakukan breeding 35 jenis ikan hias dengan bermacam-macam karakter, motif, bentuk dan ukuran. Menurutnya, kegagalan memelihara ikan hias hanya merugikan waktu.

"Sia-sia waktu kalau gagal, materi sih tidak. Karena budidaya ikan ini paling mudah, asal sudah tahu teknisnya dan punya peralatan. Bahkan dari modal sedikit juga bisa, sesuaikan dengan lahan yang ada, manfaatkan bahan yang tidak perlu beli. Saya breeding ikan medium-low, karena modalnya murah," jelasnya.

2. Konsumen cenderung memilih ikan guppy, cupang dan main fish

Editorial Team

Tonton lebih seru di