TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 8 Adat Banyuasin, dari Arakan Hingga Meso Sembakai

Banyuasin juga memiliki adat yang unik dan menarik, lho!

Lahan perkebunan di Banyuasin, Sumatra Selatan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Adat istiadat di setiap daerah memiliki ciri tertentu sebagai pembeda, begitu juga di Banyuasin. Salah satu kabupaten di Sumatra Selatan (Sumsel) ini memiliki warisan kebudayaan unik dan menarik yang tidak semua orang ketahui.

Berikut IDN Times bagikan delapan adat di Banyuasin yang tak banyak orang tahu, mulai dari Arakan hingga Meso Sembakai. Penasaran? Langsung cek artikel di bawah, ya!

Baca Juga: 8 Kebudayaan Banyuasin Paling Terkenal

1. Arakan

Ilustrasi mengarak (IDN Times/Istimewa)

Adat arakan di Banyuasin sering dilakukan masyarakat setempat dengan suasana riang gembira, karena arakan menjadi bagian penting dari tradisi acara pernikahan atau perkawinan.

Arakan merupakan tradisi mengarak pengantin yang diiringi banyak orang, terutama dari keluarga kedua belah pihak. Biasanya, arakan kental dengan situasi euforia dan keseruan.

2. Ngundang

Ilustrasi acara pengajian (IDN Times/Istimewa)

Kegiatan warisan yang masih sering digelar di Banyuasin yakni nNgundang. Adat ngundang dilakukan dengan cara mendatangi rumah sanak saudara, atau tetangga yang sedang menggelar acara hajatan.

Baca Juga: Mengenal 7 Sejarah Suku Banyuasin yang Menganut Sistem Kekerabatan 

3. Serambe

Ilustrasi pertunjukan seni tutur (IDN Times/Dokumen)

Adat asal Banyuasin lain adalah Serambe. Kegiatan ini merupakan seni bercerita dalam bentuk syair yang dilakukan penutur.

Biasanya Serambe dilakukan di atas pangung dan menjadi tontonan yang menghibur, seperti layaknya pentas teaterikal.

4. Senjang

Tarian Senjang Banyuasin (IDN Times/istimewa)

Senjang di Banyuasin merupakan acara yang paling banyak diketahui publik. Senjang sebenarnya hampir mirip dengan Serambe karena berhubungan dengan seni sastra lisan.

Senjang pun dilakukan oleh penutur dan dipertontonkan kepada masyarakat. Syair Senjang dominan menyelipkan pesan moral, ajaran baik, dan nasihat dalam setiap lisan.

Baca Juga: 7 Kerajinan Khas Banyuasin, Ada Gerabah Hingga Tanah Liat

5. Aesan

Aksesori Aesan Paksangko dan Aesan Gede pakaian adat (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Banyuasin juga mempunyai baju adat khas dan sering dipakai pengantin ketika melangsungkan janji suci. Sama seperti di Palembang, busana adat asal Banyuasin bernama Aesan Gede dan Aesan Paksangko.

Secara harfiah, Aesan menunjukkan simbol dan ciri khas dari pakaian atau busana warisan leluhur yang dikenakan setiap pengantin agar lebih anggun dan menawan.

6. Tembang Batanghari Sembilan

Ilustrasi alunan petikan gitar (IDN Times/Istimewa)

Tidak saja kesenian syair serta mempunyai busana adat, Banyuasin juga memiliki musik modern dengan irama diiringi alunan petikan gitar tunggal.

Seni ini dinamakan Tembang Batanghari Sembilan sebagai lagu asli masyarakat di sana.

7. Selamatan Tolak Belek

Ilustrasi bayi menggemaskan (IDN Times/Wildan Ibnu)

Tolak Belek merupakan acara selamatan yang sering digelar di Banyuasin. Konsep kegiatan tersebut merupakan acara sedekah yang mengenalkan anak baru lahir kepada warga sekitar.

Harapannya, agar sang anak tumbuh sehat jasmani dan rohani. Dalam rangkaian acara selamatan tolak belek, ada pemasangan penangkal marabahaya terhadap anak tersebut.

Baca Juga: 9 Kuliner Enak di Banyuasin Ini Wajib Dicoba

Berita Terkini Lainnya