Begini Sejarah Minggu Menjadi Hari Libur Nasional di Indonesia
Kalian ikut libur atau masih kerja?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah terlintas di benak kalian kenapa Minggu bisa menjadi hari libur? Kok bukan Senin, Selasa atau hari lainnya. Ternyata, orang yang memulai Minggu menjadi hari libur adalah pendeta Nasrani di zaman Belanda yang selalu memberikan khotbah gereja di hari tersebut .
Bernama "Santo Da Minggoes", Pendeta tersebut merupakan seorang Portugis. Bermula dari negara bagian Eropa yang datang ke Indonesia dahulu kala, kemudian mereka meninggalkan sejarah kata di Tanah Nusantara, yakni Minggu.
Dalam bahasa Portugis, hari yang dimaksud adalah serapan dari kata Domingo dengan makna "Hari Tuhan". Menurut cerita peradaban, libur Minggu juga berasal dari tradisi Romawi Kuno. Ketika itu mereka beribadah di hari Minggu, sehingga penyebutan kata Minggu menjadi kebiasaan hingga skearang.
Baca Juga: Daftar Hari Penting dan Bersejarah di Bulan November, Apa Saja?
1. Umat muslim dianjurkan menyebut hari Minggu jadi Ahad
Jika berdasarkan sejarah Islam, Minggu disebut sebagai hari Ahad. Namun karena tradisi bangsa Eropa maka terjadi penggantian istilah. Kendati begitu, umat muslim tetap dianjurkan menyebut Minggu dengan Ahad. Sebab penggunaan kata Ahad dianggap penting. Selain dari mengingatkan terhadap keesaan Allah SWT, kata Ahad bermakna Esa.
Sedangkan bangsa Portugis menggambarkan Minggu sebagai hari kelahiran Yesus dalam kepercayaan Kristen. Kata Domingo sendiri dieja sebagai Minggu di daerah Melayu, termasuk Indonesia, mulai abad ke-19 hingga 20. Sehingga Minggu menjadi hari libur dengan alasan umat Nasrani melaksanakan ibadah.
Baca Juga: Berkunjung ke Monpera Palembang, Bangunan Sejarah Bagi Pejuang Sumsel