Palembang, IDN Times - Setiap daerah sudah tentu memiliki kebudayaan sendiri yang membedakannya dengan daerah lain. Kebudayaan tersebut umumnya merupakan warisan dari leluhur atau nenek moyang sehingga dirasa perlu untuk sipertahankan serta dilestarikan.
Adanya kebudayaan yang diturunkan secara turun-temurun ini menjadi ciri dari suatu daerah seperti halnya wilayah Banyuasin. Berikut kebudayaan yang bisa Anda jumpai di wilayah Banyuasin yang berada di Provinsi Sumatera Selatan.
Pada dasarnya masyarakat Banyuasin ini tinggal di pinggir Sungai Musi sehingga mereka menamakan dirinya sebagai orang Musi. Tentu saja bahasa yang diguankannya dinamakan pula bahasa Musi.
Bahasa ini umumnya memiliki ciri adanya bunyi huruf e di tiap akhir kata. Bisa dibilang bahwa bahasa ini berbeda dengan bahasa dari daerah lainnya.
Mata pencaharian masyarakat Banyuasin pada umumnya bergerak di bidang pertanian. Hal ini meliputi pula mata pencaharian di sawah dan ladang hingga di area hutan.
Selain itu banyak pula masyarakat yang bekerja sebagai nelayan sehingga hasil tangkapannya berupa ikan dan hasil laut lainnya. Hal ini sebenarnya berkaitan pula dengan lokasi tempat tinggal warga yang dekat dengan wilayah perairan.
Arakan menjadi suatu hal yang dilakukan dalam rangka menyambut pernikahan kedua insan warga Banyuasin. Biasanya pengantin wanita akan diarak menuju ke tempat tinggal pengantin pria.
Peristiwa arakan ini biasanye menjadi suatu acara yang ramai dihadiri banyak orang sehingga suasana menjadi semakin ceria dan penuh kebahagiaan.
Sistem kekerabatan patrilineal merupakan sistem kekerabatan yang menekankan adanya pengakuan terhadap garis keturunan dari pihak laki-laki atau dari pihak ayah. Hal ini mungkin saja terasa berat bagi wanita namun hal ini sudah menjadi adat dan kebiasaan yang diturunkan secara turun-temurun dari nenek moyang.
Ritual dan upacara adat memang seringkali dilakukan oleh masyarakat di suatu daerah dalam rangka memohon keselamatan atau kesuksesan atas suatu hal. Misalnya saja seperti upacara yang dilakukan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan bercocok tanam.
Upacara adat yang dilakukan oleh warga ini berkaitan dengan adanya kepercayaan warga terhadap hal-hal gaib dan takhayul. Bahkan tidak jarang ritual upacara ini dilakukan dengan disertai kegiatan pantangan.
Kebudayaan masyarakat Banyuasin juga hadir dalam bentuk kesenian musik seperti misalnya Senjang. Sebenarnya Senjang ini merupakan sebuah sastra lisan seperti syair yang dibawakan dengan diiringi irama dan musik.
Senjang biasanya dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan diiringi pula dengan adanya tarian. Sudah tentu Senjang ini menjadi suatu jenis kebudayaan yang unik sehingga perlu dilestarikan.
Tari Stabek menjadi salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Banyuasin. Tari Stabek biasa ditampilkan dengan diiringi musik yang bernuansa Melayu sehigga sangat cocok untuk masyarakat Banyuasin.
Tarian ini umumnya ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan yang datang ke wilayah Banyuasin. Bisa dibilang bahwa tarian ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tamu.
Tiap daerah tentunya memiliki rumah adat atau rumah tradisi dengan bentuk yang unik dan merupakan warisan leluhur. Seperti halnya Rumah Anjungan yang merupakan rumah adat dari Banyuasin dengan bentuknya yang khas dan arsitektur yang berbeda dengan rumah adat lainnya.
Seluruh kebudayaan dari Banyuasin di atas tentunya menjadi suatu hal yang unik dan bisa dijumpai hanya pada masyarakat Musi.