Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rakali (commons.wikimedia/ Patrick Kavanagh)

Pernahkah kamu mendengar tentang rakali si tikus air? Satwa asli Australia ini memang belum seterkenal koala atau kanguru yang telah menjadi ikon negara tersebut. Padahal, keberadaan rakali tersebar di seluruh negara bagian Australia. Dimanapun ada badan air dengan arus yang tidak deras, baik itu sungai, muara, danau dan wilayah pesisir, mereka bisa hidup.

Mamalia berordo Rodentia ini memiliki beberapa karakteristik dan kemampuan yang gak biasa. Apakah kamu penasaran dan ingin berkenalan dengan rakali? Tuntaskan rasa ingin tahumu dengan membaca artikel ini ya!

1. Rakali tersebar di Benua Oseania dan Asia

wilayah persebaran rakali (commons.wikimedia.org/ Nrg800)

Populasi rakali (Hydromys chrysogaster) ada di seluruh negara bagian Australia. Tidak eksklusif bagi negeri kanguru, mamalia yang butuh air bersih dan vegetasi untuk bertahan hidup ini juga bisa ditemukan di negara lainnya. Dilansir iNaturalist, Papua Nugini dan Indonesia, tepatnya Papua Barat, juga termasuk wilayah persebaran rakali.

2. Kerap dikira berang-berang karena fisiknya mirip

rakali (commons.wikimedia.org/ zoopro)

Bentuk fisik rakali tidak seperti tikus biasa, melainkan lebih menyerupai berang-berang (otter) yang sama-sama menghabiskan banyak waktunya di perairan. Dilansir dari Rivers of Carbon, badan rakali cukup ramping dengan ekor panjang berotot serta telapak kaki belakang yang melebar dan berselaput. Moncongnya juga sedikit maju dan berkumis lebat layaknya berang-berang.

Meski punya beberapa kesamaan fisik dengan otter, rakali memiliki warna yang khas di beberapa bagian tubuhnya. Ekor tikus air ini berwarna putih pada bagian ujungnya. Bagian perutnya juga memiliki warna unik yakni emas. Oleh karenanya, rakali punya sapaan golden-bellied water rat.

3. Hewan semi-akuatik, tubuh rakali adaptif dengan kehidupan di air

rakali (instagram.com/ gmwyncoll)

Rakali menghabiskan banyak waktunya di air sehingga fisiknya sudah adaptif dengan kehidupan semi-akuatik. Selain punya kaki berselaput yang mendukungnya untuk mengayuh dan berenang dengan cepat, rakali punya bulu yang bersifat tahan air (water repellent). Uniknya, setelah keluar dari air, bulu ini akan mengering dengan cepat.

Selain itu, menurut University of Western Australia, telinga rakali juga spesial. Bentuknya kecil dan dapat terlipat sehingga gak akan kemasukan air saat berenang. Telinga tersebut juga bisa mencegah rakali kehilangan panas tubuh saat berada dalam air. 

4. Satwa karnivor dan berburu di malam hari

rakali aktif di malam hari (commons.wikimedia/ Mikeybear)

Rakali dikenal sebagai hewan pemakan daging dengan diet yang beragam. Cosmos Magazine melansir bahwa tikus air ini diketahui memakan berbagai jenis hewan, dari mulai ikan, udang, burung air, siput, remis, mamalia hingga kura-kura kecil. Hewan-hewan ini diburunya saat senja dan malam hari. 

Tapi, karena tidak tahan terhadap suhu rendah, di musim dingin rakali mencari mangsa di daratan. Dilansir Animalia, saat winter mereka juga akan lebih banyak menghabiskan waktu di liangnya agar tetap hangat.

5. Punya tempat khusus untuk makan mangsanya

ilustrasi rakali (commons.wikimedia.org/ John Gould)

Dikenal sebagai satwa yang mayoritas berburu mangsanya di air, rakali ternyata gak langsung memakan buruannya di tempat. Dilansir Land for Wildlife, tikus air ini punya tempat khusus di daratan yang ia pilih untuk menikmati makanannya, baik itu di akar, batang pohon atau batuan. Tidak heran jika keberadaan rakali di suatu habitat bisa dideteksi dari adanya 'meja makan' rakali yang penuh dengan sampah cangkang/duri sisa makannya.

6. Bisa membedah kerang yang tertutup, tanpa alat bantu!

rakali (commons.wikimedia/ Patrick Kavanagh)

Kerang ialah moluska yang digemari oleh rakali. Untuk bisa menikmati daging kerang yang terbungkus cangkang keras, tikus yang bisa hidup hingga usia 4 tahun ini punya beberapa cara khusus yang diajarkan dari generasi ke generasi.

Cosmos Magazine melansir, rakali dewasa akan mengajari rakali muda untuk menjemur kerang di tepian air. Ketika kerang mengering, cangkangnya akan terbuka dengan sendirinya hingga siap untuk dinikmati. Namun, ada juga populasi rakali yang mengajarkan tikus mudanya untuk mengigit cangkang kerang hingga berhasil terbuka. Banyak akalnya ya!

7. Punya kemampuan khusus untuk memakan kodok beracun

cane toad/kodok tebu beracun yang menjadi salah satu diet rakali (commons.wikimedia/ Fernando Flores)

Kodok tebu atau cane toad adalah hewan invasif di Australia yang berbahaya. Ia memiliki kelenjar racun yang terletak dekat kulitnya. Saking beracunnya, satwa yang mencoba untuk memangsanya, seperti buaya, anjing, atau ular bisa mati dalam hitungan menit setelah memakan kodok tebu.

Gak disangka, di beberapa lokasi, cane toad justru tercatat sebagai salah satu diet rakali. Tikus air ini punya kemampuan yang unik untuk terhindar dari racun kodok tebu. Dilansir Australian Geographic, rakali bisa menguliti dan membedah tubuh kodok tebu dewasa. Satwa ini hanya memakan jantung dan hati yang diincarnya tanpa terkena racun yang ada di kulit dan empedu kodok tebu.

Selama puluhan tahun ini kodok tebu menjadi hama dan telah mengancam keberlangsungan flora dan fauna asli Australia. Jadi karena kepiawaiannya dalam memangsa kodok tebu, rakali secara gak langsung sudah membantu ekosistem di sekitarnya. 

Gak banyak diketahui masyarakat umum, Australia ternyata punya satwa semi-akuatik yang berkemampuan unik. Setelah tahu perbedaan fisik rakali dari tikus kota dan berang-berang, jika kamu berkunjung ke Australia, jangan sampai salah mengenalinya ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team