Anak rumah terapung sungai ogan (Blogsot/Adam Rachman)
Sejarah OKI dimulai dari era penjajahan Belanda. Kabupaten ini termasuk ke dalam wilayah Keresidenan di Sumsel, dan Sub Karesidenan di Palembang. Afdeling atau Sub Keresidenan ini kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dan wilayah.
Seperti wilayah onder afdeling Komering Ilir serta onder afdeling Ogan Ilir. Saat era kemerdekaan, wilayah ini termasuk ke dalam Keresidenan Palembang yang telah mencakup 26 marga.
Kemudian pada saat memasuki Orde Baru, wilayah OKI ini kembali dipecah menjadi 12 kecamatan defensif serta enam Kecamatan perwakilan. Dalam perjalanannya, wilayah ini dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu OKI serta OI.
Setelah mengalami pemekaran, wilayah tersebut berhasil mempunyai 12 kecamatan yang di antaranya meliputi 272 desa dan 11 kelurahan.