Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Menjalani Hidup Santai Tanpa Rasa Bersalah, Kamu Harus Coba!

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Pernah gak sih merasa bersalah saat memutuskan buat santai sejenak? Padahal, kamu udah kerja keras seharian, tapi tetap aja ada suara di kepala yang bilang, "Harusnya kamu lagi ngerjain sesuatu, bukan rebahan!" Akhirnya, momen istirahat yang harusnya jadi reward malah berubah jadi sumber kecemasan.

Fenomena ini sering terjadi karena pola pikir toxic productivity, di mana kita merasa harus selalu sibuk dan gak boleh buang-buang waktu. Padahal, hidup lebih santai bukan berarti malas atau gak bertanggung jawab. Justru, istirahat yang cukup itu penting buat kesehatan mental dan produktivitas jangka panjang.

Kalau gak, kamu bisa kena burnout, stres berkepanjangan, bahkan masalah kesehatan. Jadi, gimana caranya menikmati waktu santai tanpa dihantui rasa bersalah? Yuk, coba lima tips berikut supaya kamu bisa lebih enjoy dalam menikmati hidup!

1. Anggap istirahat sebagai bagian dari produktivitas, bukan kebalikannya

ilustrasi lelah (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Banyak yang berpikir kalau istirahat itu lawan dari produktivitas, padahal justru saling melengkapi. Otak kita bekerja dalam siklus, sekitar 90 menit fokus, lalu butuh istirahat sekitar 20 menit untuk recovery. Kalau terus-terusan dipaksa kerja tanpa jeda, bukannya makin produktif, justru makin gampang kehilangan fokus dan kreativitas.

Daripada merasa bersalah saat beristirahat, mulai lihat itu sebagai investment buat kinerja yang lebih baik. Coba gunakan teknik seperti Pomodoro (25 menit kerja, 5 menit istirahat) atau 90/20 (90 menit kerja, 20 menit istirahat). Dengan begitu, waktu santai jadi bagian dari rutinitas dan kamu bisa menikmatinya tanpa rasa bersalah.

2. Kenali dan tantang suara di kepala yang bikin kamu merasa bersalah

ilustrasi cemas (pexels.com/Ron Lach)

Pernah gak sih, baru aja duduk santai, tiba-tiba ada suara di kepala yang bilang, "Harusnya kamu kerja!" atau "Orang lain lebih produktif dari kamu!"? Itu namanya inner critic, suara kecil yang selalu menuntut lebih dan bikin kamu merasa gak cukup baik.

Untuk bisa menikmati hidup lebih santai, penting buat mengenali kapan suara ini muncul dan apa pemicunya. Bisa jadi karena melihat postingan orang lain di media sosial, atau karena tekanan deadline yang mendekat. Saat itu terjadi, coba tantang pikiran tersebut dengan pertanyaan seperti, "Beneran gak sih saya harus produktif 24/7?" atau "Apa buktinya kalau istirahat itu sesuatu yang buruk?"

Semakin sering kamu mempertanyakan suara itu, semakin kamu sadar kalau tuntutan tersebut sebenarnya gak masuk akal. Bahkan, mesin aja butuh istirahat, masa kamu enggak?

3. Batasin waktu kerja, bukan cuma nyari waktu buat istirahat

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Daripada mencoba "mencuri" waktu buat istirahat di tengah jadwal super padat, kenapa gak coba balik cara berpikirnya? Batasin waktu kerja, sehingga waktu santai terjadi secara alami.

Tentukan jam kerja yang jelas, misalnya dari jam 8 pagi sampai 5 sore dan setelah itu, komit buat gak kerja lagi. Awalnya mungkin sulit, apalagi kalau kamu terbiasa overtime. Tapi dengan menerapkan batasan ini secara konsisten, kamu bakal kaget sendiri betapa efisiennya kerjaanmu. Plus, punya batas waktu juga bikin kamu lebih fokus dan gak gampang terdistraksi.

Yang paling penting, begitu jam kerja selesai, kamu bisa santai tanpa rasa bersalah karena tahu bahwa waktu kerjamu udah digunakan sebaik mungkin.

4. Latih mindfulness supaya bisa benar-benar menikmati waktu santai

ilustrasi cemas (pexels.com/Liza Summer)

Kadang, kita merasa bersalah saat bersantai bukan karena ada orang lain yang menuntut kita buat kerja, tapi karena pikiran kita sendiri gak bisa lepas dari to-do list yang belum selesai. Akhirnya, meskipun lagi rebahan atau nonton film, pikiran tetap sibuk mikirin kerjaan.

Nah, biar waktu santai benar-benar terasa relaxing, coba latih mindfulness. Saat lagi nonton film, fokuslah ke jalan ceritanya tanpa bolak-balik cek HP. Kalau lagi jalan-jalan, nikmati udara segar dan pemandangan sekitar tanpa tergoda buat nge-scroll media sosial.

Semakin kamu latihan untuk benar-benar hadir di momen santai, semakin kamu bisa menikmati waktu tersebut tanpa dihantui perasaan bersalah.

5. Redefinisi arti sukses supaya mencakup kebahagiaan, bukan cuma pencapaian

ilustrasi belajar (pexels.com/Andy Barbour)

Kita sering diajarkan bahwa sukses itu berarti kerja keras tanpa henti, pencapaian akademis tinggi, atau jabatan mentereng. Tapi, definisi ini seringkali mengabaikan aspek lain seperti kesehatan mental, hubungan yang baik, atau sekadar menikmati hidup.

Coba deh pikirkan ulang, apa arti sukses buat kamu? Apakah cuma soal karier dan materi, atau juga soal kebahagiaan dan keseimbangan hidup? Kalau sukses bagi kamu berarti bisa menikmati hidup tanpa tekanan berlebihan, maka mengambil waktu buat santai bukanlah kemunduran, tapi justru bagian dari perjalanan menuju sukses versimu sendiri.

Menjalani hidup lebih santai tanpa rasa bersalah bukan berarti kamu malas atau gak punya ambisi. Justru, ini adalah keputusan sadar buat menjaga keseimbangan hidup dan memastikan kamu gak kelelahan di tengah jalan. Ingat, hidup itu bukan cuma soal mengejar target demi target. Hidup juga soal menikmati setiap momennya. Jadi, siap buat hidup lebih santai mulai sekarang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us