Ingin Memulai Bisnis digital, Ini Pesan Ceo dan Co-Founder Startup

Stratup merupakan perusahaan yang baru didirikan dalam fase pengembangan. Dari perkembangan penelitian, startup biasanya masih mencari dan menemukan pasar yang tepat. Tapi, faktanya dibanding bekerja di perusahaan besar, Hendri Wahyu lebih memilih meninggalkan karirnya selama tujuh tahun demi membangun startup.

Founder and CEO I Go Green ini menuturkan, melewati banyak rintangan saat pertama kali memulai membangun startup. "Selama 7 tahun saya merintis karir dengan posisi jabatan menjanjikan, pendapatan besar. Sampai akhirnya memilih resign. Dengan harus mempersiapkan modal ratusan juta demi bisa membangun I Go Green," jelasnya.

"Untuk merealisasikan bisnis startup ini, saya bermodal dari uang pribadi. Dalam kurun waktu setahun, belum bisa berekspektasi dengan keuntungan tinggi. Tapi saya optimistis, I Go Green secara bertahap bisa menjadi solusi pembuangan sampah bagi masyarakat dan akan semakin diminati," katanya.

“Modal ratusan juta rupiah, memang itu harga yang harus kita bayar untuk solusi. Keluarga pun awalnya protes, karena melepas pekerjaan tetap untuk proyek ini. Tapi saya yakin, ini akan menjadi solusi permasalahan masyarakat untuk ke depannya," sambungnya.

Tidak saja Hendri Wahyu, nama Sofian Hadiwijaya sudah cukup banyak dikenal masyarakat dalam industri startup. Mantan Vice President Gojek ini, sekarang tengah fokus mengembangkan aplikasi Warung Pintar. Sebagai Co-Founder Warung Pintar, Sofian mengatakan, bagi pemula yang ingin terjun ke dunia startup penting untuk menanamkan mindset, bahwa apa yang dibangun bakal berkembang dengan pesat.

"Keyakinan berkaitan erat dengan proses perjalan pengembangan startup. Karena sebenarnya untuk membangun, menciptakan dan mengembangkan startup tidak semudah ekspektasi seseorang yang mungkin menilainya dengan adanya startup karir akan lancar. Walaupun harus optimistis untuk memajukan startup, hal utama untuk memulai adalah terkadang apa yang kita rencanakan belum tentu sesuai," terangnya.

Apalagi, jelasnya, untuk mengawali harus memilih meninggalkan pekerjaan yang menjanjikan. Semua dimulai dari berani, dan percaya proses digitalisasi bisa menjanjikan.

"Siapa yang tahu kalau saya gak punya ijazah, bahkan dulu saya mengajukan lamaran hingga tidak ada yang menerima. Sampai pada akhirnya, menyadari lewat digitalisasi seseorang bisa menjadi besar. Sayangnya, ada di beberapa daerah grow startup terus meningkat tetapi masih kekurangan SDM, karena diantaranya belum menyentuh industri digital. Salah satunya di Palembang ini, saya padahal dari daerah Sumsel Ogan Ilir (OI) tapi membandingkan dengan kompetisi di Jakarta jauh sekali persaingannya," Jelas Sofian.

Berikutnya, Ceo Cyborg IT, Johan Wijaya mengatakan, untuk memulai membangun startup, seseorang harus memahami betul apa yang menjadi tantangan. Kalau melihat perkembangan berapa tahun ke depan untuk bertahan dalam startup, sebagai pelaku harus tahu betul peluang-peluang.

"Melihat pasar, karena namanya digital dan teknologi terkadang tidak bisa ditebak. Sekarang memang tren teknologi startup di pasar pemesanan online, bisa nanti mengalami perubahan pasar. Intinya harus bisa bersiap dengan segala konsekuensi. Kalau industrinya tidak laku, berhenti dan cari lagi," katanya.

Sementara, Co-Founder Victory Sriwijaya Education, Budi Setiawan menambahkan, untuk menjadi seorang founder dan menciptakan startup, hal utama itu harus bisa menilai situasi.

"Segmen startup itu harus ada value dalam potensi atau peluang pasar. Tantangannya melihat bisnis dengan perencanaan dan evaluasi. Sisi yang menjadi kelemahan, ancaman dan kekuatan. Pastinya harus memiliki kredibilitas," tandasnya.