Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Bahaya Standar TikTok dalam Percintaan yang Bisa Rusak Kebahagiaan

ilustrasi konten TikTok (freepik.com/pikisuperstar)
Intinya sih...
  • Perbandingan yang tidak realistis dari momen-momen romantis di TikTok dapat membuatmu merasa tidak puas dan cemas dalam hubunganmu.
  • Standar yang diciptakan TikTok sering membuat kita lupa untuk menghargai momen kecil yang membuat hubungan istimewa, serta mempengaruhi komunikasi yang sehat.
  • Kecenderungan mengambil keputusan berdasarkan tren di TikTok bisa mengabaikan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing pasangan, serta lebih fokus pada penampilan daripada rasa saling pengertian dan cinta yang tulus.

Setiap kali scroll TikTok, kita pasti ketemu momen romantis atau quotes percintaan yang bikin baper. Dari nge-date ke tempat lucu sampai kriteria pasangan green flag, semua itu seolah menggambarkan cinta versi super sempurna. Namun, di balik standar TikTok itu, ada bahaya yang sering kali kamu gak sadar dan bisa merusak kebahagiaan hubunganmu.

Padahal, menjaga kebahagiaan dalam hubungan itu gak perlu mengikuti tren yang lagi hits. Dalam artikel ini, kamu bakal diajak buat tahu tiga bahaya standar TikTok yang mungkin belum kamu sadari, tapi bisa berdampak besar di hubungan percintaan.

1. Perbandingan yang gak realistis

ilustrasi pasangan TikTok (freepik.com/freepik)

Perbandingan yang gak realistis sering bikin kamu terjebak ketika scroll TikTok. Setiap hari, kamu disuguhkan momen-momen romantis yang sempurna dari pasangan-pasangan yang seolah selalu bahagia. Ini bikin kita merasa hubungan kamu gak cukup baik, padahal kenyataannya setiap hubungan pasti ada pasang surutnya. Ketika kamu terjebak dalam perbandingan ini, rasa cemas dan gak puas pun mulai muncul.

Selain itu, standar yang diciptakan TikTok sering membuat kamu lupa buat menghargai momen kecil yang sebenarnya bikin hubunganmu istimewa. Kamu jadi lebih fokus pada apa yang terlihat di media sosial ketimbang saling memahami satu sama lain. Menghindari perbandingan ini penting banget untuk menjaga kebahagiaan dalam hubungan kamu.

2. Kecenderungan untuk mengambil keputusan berdasarkan tren

ilustrasi scrolling TikTok (freepik.com/freepik)

Kecenderungan untuk mengambil keputusan berdasarkan tren di TikTok bisa jadi bumerang bagi hubungan, lho. Banyak pasangan yang merasa harus mengikuti tantangan atau gaya pacaran yang lagi viral, entah itu melakukan joget bareng atau posting momen romantis yang didramatisasi. Meskipun kelihatan seru, keputusan yang diambil hanya untuk tampil keren di media sosial sering kali mengabaikan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing.

Gak jarang, keputusan yang dipengaruhi tren ini juga bikin kita mengabaikan komunikasi yang sehat. Kamu mungkin berusaha buat terlihat sempurna di depan publik, padahal yang dibutuhkan justru adalah diskusi terbuka tentang apa yang benar-benar penting dalam hubungan. Ketika kita terus-menerus mengikuti apa yang sedang hits, kamu bisa kehilangan arah dan makna dari cinta itu sendiri.

3. Terlalu fokus pada tren penampilan fisik yang muluk-muluk

ilustrasi scrolling TikTok (freepik.com/pressfoto)

Setiap hari, kamu disuguhi konten yang menampilkan standar kecantikan ideal yang bikin kamu merasa harus tampil sempurna, baik dalam penampilan maupun gaya hidup. Hal ini bisa menciptakan tekanan yang bikin kita jadi lebih peduli pada apa yang orang lain lihat daripada bagaimana kamu merasa dalam diri kita sendiri. Akibatnya, hubungan kamu bisa lebih berfokus pada penampilan daripada rasa saling pengertian dan cinta yang tulus.

Lebih parahnya lagi, ketika kamu terlalu sibuk mengejar penampilan fisik yang sesuai dengan tren, kamu bisa kehilangan esensi dari hubungan yang sebenarnya. Kamu mungkin jadi cenderung menilai pasangan berdasarkan penampilan doang, bukan kualitas yang lebih dalam seperti kepribadian dan nilai-nilai. Ketika hubungan dibangun di atas fondasi yang goyah kayak gitu, kebahagiaan hubunganmu pun bisa jadi taruhan. 

Standar TikTok sering bikin kamu terjebak jadi gak realistis dan menganggap cinta harus selalu sempurna. Akhirnya, kamu merasa hubungan percintaanmu kurang bagus dan berakhir menuntut ini itu. Padahal, sebenarnya semua sudah lebih dari cukup.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfikri Saga
EditorAlfikri Saga
Follow Us