Ingin Dibutuhkan Dunia? Sarjana Wajib Punya Kemampuan Ini

Palembang, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF), Prof Muhammad Sirozi berpesan, agar para sarjana yang baru lulus harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan dunia saat ini.
Baca Juga: Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Baru
1. Sarjana harus punya kemampuan berkomunikasi
Sirozi menjelaskan, hasil survei penelitian perguruan tinggi bersama para pemilik perusahaan dunia, bahwa kualitas fresh graduate itu harus memiliki kemampuan cara berkomunikasi yang baik.
"Top kualitas yang harus dimiliki sarjana baru, yakni kemampuan komunikasi, kejujuran, integritas dan kemampuan kerjasama," jelasnya.
"Totalnya ada 20 kualitas yang dibutuhkan. Ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Perguruan Tinggi dan para pemilik perusahaan dunia," sambungnya.
2. Modal utama sukses adalah kemampuan bersaing
Setelah lulus sarjana, terang Sirozi, tujuan utama mereka selanjutnya mendapatkan pekerjaan. Namun, hal yang harus diperhatikan untuk seluruh alumni perguruan tinggi agar bisa diterima bekerja adalah kemampuan bersaing.
"Top kualitas, harus menjadi perhatian alumni UIN, agar bisa bersaing dan diterima bekerja. Top kualitas merupakan modal pertama untuk bisa sukses dan efektif dalam proses pekerjaan dalam bidang apa pun, di mana pun dan kapan pun," terangnya.
3. Sarjana harus ikuti kriteria peradaban dunia
Seiring kemajuan peradaban dunia yang pesat, maka lulusan sarjana harus mengikuti kebutuhan dan kriteria yang diperlukan demi mengupayakan berkurangnya pengangguran.
Pihaknya berharap, sarjana UIN RF Palembang dapat membiasakan diri terhadap kualitas yang dibutuhkan dunia sekarang. "Penyebab utama para sarjana menjadi pengangguran karena belum memiliki top kualitas tersebut," katanya.
Baca Juga: Untukmu Para Sarjana Baru, Menganggur Bukanlah Hal yang Tabu
4. Ekspektasi tinggi dari para sarjana sebabkan banyaknya pengangguran
Sirozi mengungkapkan, faktor utama bertambahnya pengangguran para sarjana baru lantaran mereka tidak memiliki poin penting yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
"Misal, si sarjana memiliki keterampilan yang tidak sesuai dengan dunia kerja, sarjana memiliki ekpektasi tinggi dalam bekerja, yakni tidak ingin bekerja susah namun mau gaji tinggi dan terbatasnya lapangan pekerjaan," tandasnya.