TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menjadi Pembicara Agar Selalu Disimak Audiens

Pandai menyampaikan materi dengan cara yang disukai audiens

ilustrasi presentasi (pexels.com/Fauxels)

Menjadi seorang pembicara terlihat mudah, hanya berbicara dan menjelaskan di depan banyak orang. Namun kita selalu belajar bahwa pekerjaan yang tampaknya mudah justru terdapat effort yang besar, begitu juga dengan menjadi pembicara. 

Menjadi pembicara tak sekedar menjelaskan panjang lebar terkait sebuah materi, tapi bisa memengaruhi audiens dan menguasai panggung ketika ia berbicara. Semua itu ada triknya dan harus dipelajari, bisa mulai belajar dengan lima tips di bawah ini agar jadi pembicara yang baik. 

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kita Harus Santai Dalam Menjalani Hidup 

Baca Juga: 6 Cara Mudah agar Kita Peduli Terhadap Diri Sendiri, Bukan Egois Lho

1. Menguasai materi yang disampaikan

ilustrasi presentasi (pexels.com/Edmond Dantes)

Untuk bisa menjadi pembicara yang baik maka tipsnya yang paling utama ialah menguasai materi. Sebelum maju ke depan dan menjelaskan di depan orang lain, kamu harus sudah benar-benar menguasai materinya. 

Gunanya apa? Materi yang disampaikan benar-benar harus tepat dan tahu jika ada yang bertanya. Menjelaskannya pun juga tidak terbata-bata, bahkan lebih rileks karena paham mengenai keseluruhan materinya. 

2. Menggunakan gestur untuk mendukung hal yang dibicarakan

ilustrasi presentasi (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Seorang pembicara dikatakan baik jika santai berbicara di depan umum. Kamu bisa menggunakan gestur gerak tangan atau langkah di sekitar wilayah panggung saat berbicara di depan umum. 

Hal ini akan membantumu terlihat lebih rileks dan menguasai panggung saat bicara, dibanding berdiam diri seperti patung dan robot. Selain membuat performamu sebagai pembicara jadi baik, audiens yang mendengarkanmu juga bakal ikutan rileks. 

3. Penjelasannya tepat, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele

ilustrasi presentasi (pexels.com/Kampus Production)

Pandai memiliki diksi yang digunakan tidak hanya dipraktikkan oleh penulis, tapi seorang pembicara juga harus memahaminya. Kamu perlu banyak tahu pembendaharaan dan penyusunan kata yang tepat agar dimengerti orang. 

Tak harus memakai kosa kata sulit seperti istilah ilmiah dan bahasa asing, tapi cukup gunakan kata-kata yang menjelaskan materimu dengan tepat, jelas, dan mudah dipahami audiens. Percuma bicara lama dan kata-katanya terkesan pintar, tapi kalau audiens gak mengerti sama apa yang kamu bicarakan. 

4. Mengajak audiens berinteraksi

ilustrasi bicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Perlu dipahami bahwa menjadi seorang pembicara tak melulu hanya dirimu sendiri saja yang bicara dari awal sampai akhir. Tak ada salahnya untuk menyisipkan interaksi dengan audiens selama sesi berbicara. 

Berinteraksi akan meningkatkan daya tarikmu sebagai pembicara, sebab audiens jadi tertarik dan lebih fokus dengan interaksi yang dibangun. Tidak hanya membuatmu jadi pembicara yang baik, kamu juga bisa jadi mentor dan public figur jika mampu melakukannya saat bicara di depan umum. 

Baca Juga: Hidupmu Kurang Bahagia? 5 Hal Ini Bisa Tingkatkan Rasa Syukurmu

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya