Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sumber frustrasi (pexels.com/Muhamad Lutfi)

Hidup sering kali terasa seperti perjalanan panjang yang penuh dengan rintangan. Ada kalanya kita merasa tertahan oleh hal-hal yang membuat frustrasi dan menghalangi langkah kita menuju kebahagiaan dan kedamaian. Rasa frustrasi ini bisa datang dari mana saja—pekerjaan, hubungan, atau bahkan diri sendiri. Ketika merasa terjebak dalam lingkaran frustrasi, hidup bisa terasa sangat melelahkan.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa saja yang sebenarnya membuat rasa frustrasi itu ada dan bagaimana cara untuk menyingkirkan hal-hal tersebut dari hidup. Berikut adalah lima hal yang sering kali menjadi sumber frustrasi dan harus kalian singkirkan untuk mencapai hidup yang lebih tenang dan bahagia.

1. Harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri

ilustrasi sumber frustrasi (pexels.com/Y BOX)

Orang kerap menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk dirinya sendiri, berharap bisa menjadi sempurna dalam segala hal. Namun, ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, maka rasa frustrasi dan merasa gagal akan menghampiri. Harapan yang tidak realistis ini bukan hanya tidak sehat, tapi juga bisa merusak kepercayaan diri dan membuat kita merasa tidak pernah cukup baik.

Jika terus-menerus mengejar kesempurnaan yang sebenarnya tidak ada, hal ini hanya akan menambah beban pikiran dan emosi. Untuk mengatasi ini, penting untuk menyesuaikan harapan dengan kenyataan. Mulailah menerima bahwa kalian adalah manusia dengan segala keterbatasan.

Terimalah bahwa melakukan kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Fokuslah pada kemajuan, bukan pada kesempurnaan. Dengan cara ini, kalian bisa mengurangi frustrasi yang datang dari tuntutan yang berlebihan terhadap diri sendiri dan mulai menjalani hidup dengan lebih santai dan realistis.

2. Lingkungan yang toxic dan tidak mendukung

ilustrasi sumber frustrasi (pexels.com/Alexavier Rylee Cimafranca)

Lingkungan yang toxic bisa berupa teman, keluarga, atau rekan kerja yang selalu membuat kalian merasa tidak cukup baik atau bahkan merendahkan kalian. Ketika kalian terus berada di sekitar orang-orang yang negatif dan tidak mendukung, rasa frustrasi akan semakin menguat. Lingkungan seperti ini tidak hanya membuat kalian merasa tertekan, tapi juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan emosional kalian secara keseluruhan.

Maka dari itu, penting untuk mengenali siapa saja orang-orang yang berpengaruh negatif dalam hidup kalian dan mempertimbangkan untuk menjaga jarak dari mereka. Cari lingkungan yang positif dan mendukung, di mana kalian bisa merasa dihargai dan didorong untuk menjadi versi terbaik dari diri kalian. Lingkungan yang sehat akan membantu kalian merasa lebih tenang dan bahagia, serta mengurangi rasa frustrasi yang tidak perlu.

3. Kebiasaan menunda-nunda yang berujung stres

ilustrasi sumber frustrasi (pexels.com/Ган-Эрдэнэ Булгантамир)

Kebiasaan menunda-nunda adalah salah satu sumber frustrasi terbesar yang sering kali dialami. Setiap kali kalian menunda suatu tugas atau tanggung jawab, kalian tidak hanya menambah beban pekerjaan, tapi juga meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Semakin lama kalian menunda, semakin besar tugas tersebut tampak, dan semakin sulit untuk memulainya.

Ini adalah lingkaran setan yang hanya akan membuat kalian merasa semakin frustrasi dengan diri sendiri. Untuk menghilangkan kebiasaan ini, cobalah mulai dengan mengatur prioritas dan membuat rencana kerja yang realistis. Mulailah dengan tugas-tugas kecil yang bisa diselesaikan dengan cepat untuk mendapatkan momentum.

Ketika kalian melihat kemajuan, rasa percaya diri akan meningkat, dan rasa frustrasi akan berkurang. Ingatlah, tindakan kecil lebih baik daripada tidak bertindak sama sekali. Jangan biarkan rasa takut atau malas mengendalikan hidup kalian.

4. Ketergantungan pada pengakuan orang lain

ilustrasi sumber frustrasi (pexels.com/Mizzu Cho)

Banyak orang yang merasa frustrasi karena terlalu bergantung pada pengakuan atau pujian dari orang lain. Orang sering kali merasa tidak berharga jika tidak mendapatkan pengakuan dari atasan, teman, atau keluarga. Ketergantungan ini bisa menjadi beban yang berat karena membuat kita terus-menerus mencari validasi dari luar diri sendiri.

Hal ini membuat orang lupa bahwa nilai diri sebenarnya berasal dari dalam, bukan dari apa yang dikatakan orang lain. Untuk mengatasi ini, mulailah membangun rasa percaya diri dan harga diri yang tidak bergantung pada pengakuan orang lain. Fokus pada apa yang membuat kalian merasa bangga dan puas terhadap diri sendiri.

Sadari bahwa kalian tidak perlu selalu mendapatkan pengakuan dari orang lain untuk merasa berharga. Ketika kalian bisa menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya, rasa frustrasi akan berkurang, dan kalian akan merasa lebih tenang dan bahagia.

5. Ketakutan akan perubahan dan kegagalan

ilustrasi sumber frustrasi (pexels.com/Muhamad Lutfi)

Ketakutan akan perubahan dan kegagalan adalah sumber frustrasi yang sering kali menghambat diri untuk maju dan berkembang. Banyak dari kita yang takut mengambil risiko atau mencoba hal baru karena khawatir akan gagal atau keluar dari zona nyaman. Ketakutan ini bisa membuat orang terjebak dalam rutinitas yang monoton dan merasa tidak bahagia dengan hidup kita saat ini.

Orang merasa frustrasi karena tahu ada potensi yang lebih besar di luar sana, tapi takut untuk mengejarnya. Untuk mengatasi ketakutan ini, kalian perlu memahami bahwa perubahan adalah bagian alami dari kehidupan dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko.

Setiap kegagalan adalah pelajaran yang berharga dan bisa membawa kalian lebih dekat kepada kesuksesan. Dengan menerima perubahan dan tidak takut untuk gagal, kalian akan merasa lebih bebas dan mampu mengejar impian tanpa rasa frustrasi yang berlebihan. Frustrasi adalah bagian dari kehidupan, tapi bukan berarti kita harus membiarkannya mengendalikan hidup kita.

Dengan mengenali dan menyingkirkan hal-hal yang membuat frustrasi seperti harapan yang tidak realistis, lingkungan toxic, kebiasaan menunda-nunda, ketergantungan pada pengakuan orang lain, dan ketakutan akan perubahan, kalian bisa mencapai hidup yang lebih damai dan bahagia.

Kalian yang memiliki kendali atas bagaimana kalian merespons tantangan dalam hidup tersebut. Dengan mengambil langkah-langkah kecil untuk mengurangi rasa frustrasi, kalian bisa menikmati hidup dengan lebih baik dan lebih positif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team