Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/fairytale)

Fenomena fatherless atau ketiadaan figur ayah dalam kehidupan anak telah menjadi perhatian para ahli psikologi. Kondisi ini tidak selalu berarti bahwa ayah secara fisik tidak ada, tetapi juga dapat terjadi ketika ayah tidak terlibat secara emosional atau psikologis dalam kehidupan anak.

Figur ayah memiliki peran penting dalam pembentukan karakter, kepercayaan diri, dan stabilitas emosional seorang anak. Tanpa kehadiran tersebut, anak berisiko mengalami berbagai konsekuensi psikologis. Berikut adalah lima konsekuensi yang kerap terjadi pada anak fatherless.

1. Kesulitan membentuk identitas diri

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/fairytale)

Ayah memiliki peran signifikan sebagai panutan, terutama bagi anak laki-laki yang membutuhkan figur maskulin untuk memahami dan membentuk identitas dirinya. Ketiadaan ayah seringkali membuat anak kesulitan menemukan jati diri.

Anak-anak fatherless mungkin merasa kebingungan dalam menentukan peran sosialnya, terutama saat menginjak usia remaja. Mereka cenderung mencari pengganti figur ayah di luar rumah, yang tidak selalu memberikan pengaruh positif. Kondisi ini dapat memicu krisis identitas yang berkepanjangan.

2. Kesulitan dalam hubungan interpersonal

Editorial Team

Tonton lebih seru di