Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis karena uang (pexels.com/Antoni Shkraba)

Intinya sih...

  • Menulis dengan motivasi uang bukanlah hal negatif
  • Penulis berhak mendapat bayaran atas kerja kerasnya
  • Proses menulis memerlukan waktu dan kemampuan yang pantas dihargai

Menjadikan uang sebagai motivasi utama dalam menulis mungkin sering dipandang sebagai hal yang salah. Mengingat ketika penulis terlalu berorientasi pada uang, biasanya mereka jadi enggan memperhatikan kualitas tulisannya. Apakah hal itu sepenuhnya benar? 

Tentunya, semua hal kembali lagi ke pribadi masing-masing penulis. Gak sedikit juga sebenarnya penulis yang meskipun tujuannya berniat mencari pundi-pundi rupiah, namun mereka tidak mengabaikan kualitas tulisan yang dihasilkan.

Agar kamu tidak lagi memandang negatif para penulis yang berprinsip mengejar uang dalam karier menulisnya, mari menyimak artikel berikut. Inilah lima alasan kenapa menulis karena uang itu bukanlah hal yang salah sama sekali!

1. Karena niat mendapat penghasilan itu bukanlah motif yang buruk

ilustrasi memegang sejumlah uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bukan berarti penulis yang menjadikan uang sebagai motivasi di balik kegiatan menulisnya adalah orang-orang yang mata duitan, atau tergolong pribadi yang materialistis. Pada dasarnya, mengharapkan upah dari yang sudah kita kerjakantentu bukanlah hal yang buruk sama sekali.

Lagi pula, tidak semua orang menjadikan kegiatan menulis sebagai hobi sampingan semata. Ada pula yang memang benar-benar mengharapkan penghasilan dari aktivitas menulisnya. Jadi, sebaiknya hindari menyalahkan penulis yang punya motivasi "menulis karena uang".

2. Pekerjaan menulis juga layak mendapat bayaran

ilustrasi mendapat bayaran (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sama seperti profesi lainnya, penulis yang setiap harinya mesti berkutat dengan kata-kata juga sangat berhak mendapat bayaran atas kerja kerasnya. Tidak semua penulis mau dibayar rendah, apalagi sekadar dibayar dengan ucapan terima kasih. 

Menulis bukanlah pekerjaan yang orang lakukan secara sukarela. Kalau ada kesempatan di mana seseorang bisa mendapatkan penghasilan dari menulis, mereka yang menggeluti bidang kepenulisan pasti akan bersemangat mengambil kesempatan tersebut. Maka, jangan lagi menganggap kalau job menulis itu tidak layak mendapat bayaran.

3. Saat menulis pun butuh modal yang harus dikeluarkan

ilustrasi perangkat menulis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Sering kali, pekerjaan menulis diremehkan karena dianggap tidak perlu keluar banyak modal. Padahal, aslinya tidak sesimpel itu, lho. Contoh mudahnya, untuk menjadi penulis lepas di media online, penulis mesti menyiapkan perangkat menulis yang layak. Selain itu, dibutuhkan juga kuota internet besar dan stabil untuk kebutuhan riset serta upload gambar.

Di samping dua hal tadi, penulis juga perlu memiliki fisik dan pikiran yang sehat. Berkaitan dengan hal itu, tentunya kebutuhan makan dan minum harus terus dipenuhi, agar penulis dapat menulis dengan lancar.

Alhasil, bila dirinci kembali, untuk bisa menghasilkan sebuah tulisan, tentunya memerlukan biaya dan modalnya tersendiri. Gak heran kalau sebagian besar penulis, sangat berharap mendapat honor dari kegiatan menulisnya

4. Karena proses menulis itu sendiri terbilang cukup sulit

ilustrasi riset konten menulis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Masuk ke pembahasan soal menulis. Yang perlu dipahami, proses untuk bisa menghasilkan satu tulisan itu sebenarnya cukup sulit. Sebagai penulis, kamu perlu memiliki kemampuan merangkai kata yang baik, serta pengetahuan memadai tentang topik yang akan ditulis.

Bukan hal yang mudah untuk bisa mengolah berbagai materi yang ada, menjadi sebuah tulisan baru dan utuh. Proses mengembangkan tulisan boleh jadi memakan waktu berjam-jam. Maka, masuk akal sekali bila penulis menginginkan bayaran. Tentunya, bakal terasa sia-sia jerih payah dalam menulis kalau pada akhirnya tidak mendapat imbalan yang sesuai.

5. Uang menjadi penyemangat untuk terus menulis

ilustrasi menulis artikel (pexels.com/SHVETS production)

Kalau dilihat dari sudut pandang yang positif, sebenarnya prinsip "menulis karena uang" itu tidaklah seburuk yang kamu kira, lho. Ini karena setelah penulis berhasil mencapai tujuannya, yaitu mendapatkan uang dari menulis, biasanya ia bakal semakin bersemangat untuk terus membuat karya baru.

Uang yang didapat dari menulis pun, dapat digunakannya untuk sesuatu yang menyenangkan. Entah itu, membeli makanan dan camilan favorit, membayar tiket untuk menonton di bioskop, atau sekadar mentraktir keluarga kecil-kecilan.

Jangan memandang sinis para penulis yang menjadikan uang sebagai motivasi menulisnya. Bukan berarti mereka hanya ingin mengejar uangnya, tanpa mau memperdulikan apa yang ditulisnya. Namun selayaknya kaum pekerja pada umumnya, penulis juga memerlukan uang di hidupnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team