Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Filsafat Kuno (https://www.pexels.com/id-id/@pixabay/)
Ilustrasi Filsafat Kuno (https://www.pexels.com/id-id/@pixabay/)

Hidup itu penuh dengan tantangan, bukan? Mulai dari masalah pekerjaan, hubungan, hingga tekanan sosial, semua itu bisa membuat kita merasa lelah dan terbebani. Tapi, pernahkah kamu mendengar tentang Stoikisme?

Mungkin kamu pernah mendengarnya sebagai filosofi kuno yang kaku atau "dingin", tapi sebenarnya Stoikisme punya banyak manfaat yang bisa membuat kamu lebih tahan banting dalam menghadapi masalah hidup. Berikut ini adalah lima alasan kenapa Stoikisme bisa bikin kamu lebih kuat!

1. Mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang bisa dikendalikan

Ilustrasi fokus dengan apa yang bisa kita kendalikan (https://www.pexels.com/id-id/@toan-d-cong-680842095/)

Salah satu ajaran utama Stoikisme adalah membedakan antara hal yang bisa kita kontrol dan yang tidak. Kita nggak bisa mengontrol cuaca, perilaku orang lain, atau kejadian tak terduga dalam hidup, tapi kita bisa mengontrol bagaimana kita merespons hal-hal itu. Dengan fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, kita nggak akan mudah terbebani oleh hal-hal yang berada di luar kendali kita.

Hasilnya? Hidup jadi lebih ringan dan nggak stres.

2. Membantu hadapi kesulitan dengan kepala dingin

Ilustrasi berpikir dengan tenang (pixabay.com/minhca)

Dalam Stoikisme, kita diajarkan untuk tidak membiarkan emosi menguasai kita. Jadi, ketika kamu menghadapi masalah atau krisis, alih-alih panik atau marah, kamu akan lebih bisa berpikir jernih dan mengambil tindakan yang tepat. Contoh konkret? Saat gagal dalam ujian atau proyek, alih-alih terpuruk, kamu akan lebih fokus untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri.

Ini membantu kamu tetap tenang dalam situasi apapun.

3. Menumbuhkan ketahanan mental dalam menghadapi rintangan

Ilustrasi tetap semangat menjalani hidup (https://www.pexels.com/id-id/@daniel-reche-718241/stats/)

Stoikisme nggak cuma mengajarkan tentang penerimaan, tapi juga pengembangan ketahanan mental. Filosofi ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada kenyamanan atau kesenangan duniawi. Jadi, ketika hidup memberikan rintangan, kamu sudah dilatih untuk tetap kuat dan menghadapi tantangan itu dengan kepala tegak.

Dengan cara ini, kamu jadi lebih tangguh dan siap menghadapi kesulitan hidup yang datang.

4. Membantu menerima kenyataan dan belajar dari setiap pengalaman

Ilustrasi belajar dari pengalaman (https://pixabay.com/id/users/picjumbo_com-2130229/)

Setiap orang pasti pernah merasa kecewa atau terpuruk. Stoikisme mengajarkan kita untuk menerima kenyataan, apapun itu, dan melihatnya sebagai peluang untuk belajar. Alih-alih melawan keadaan, Stoikisme mengajak kita untuk melihat tantangan sebagai bagian dari proses hidup yang membentuk karakter.

Setiap kegagalan, kesulitan, atau kehilangan, bisa menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik. Dengan pandangan ini, kamu nggak hanya sekadar bertahan, tapi juga tumbuh lebih kuat.

5. Mengurangi stres dengan memiliki tujuan yang jelas

Ilustrasi punya tujuan yang jelas (https://pixabay.com/id/users/solagratia-1146990/)

Salah satu cara Stoikisme membantu kita tahan banting adalah dengan memberikan tujuan hidup yang lebih jelas. Filsuf Stoik mengajarkan untuk hidup dengan kebajikan dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita pegang. Ini berarti kamu nggak terjebak dalam perasaan cemas atau stres karena terlalu fokus pada pencapaian duniawi.

Ketika kamu punya tujuan yang lebih dalam dan menyeluruh, stres dari masalah sehari-hari akan terasa lebih mudah dihadapi. Stoikisme bukan hanya sekadar filosofi kuno, tapi juga pedoman hidup yang relevan di zaman modern ini. Dengan mengajarkan kita untuk fokus pada hal yang bisa kita kendalikan, menghadapi kesulitan dengan kepala dingin, dan menerima kenyataan dengan bijaksana.

Stoikisme bisa membuat kita lebih tahan banting dalam menghadapi segala tantangan hidup. Jadi, kalau kamu merasa hidup penuh dengan tekanan, kenapa nggak coba terapkan prinsip-prinsip Stoikisme ini dan rasakan perbedaanya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team