5 Fakta Monster, Film yang Menyentuh Isu-isu Sensitif di Jepang

Sebuah karya seni yang menggugah pikiran dan perasaan

Monster (2023) adalah sebuah karya seni yang menggugah pikiran dan perasaan. Film drama Jepang ini disutradarai dan diedit oleh Hirokazu Koreeda, berkolaborasi dengan penulis skenario Yuji Sakamoto. Film ini dibintangi oleh Sakura Ando, Eita Nagayama, Soya Kurokawa, dan Hinata Hiiragi. Mereka memiliki karakter yang terlibat dalam sebuah kasus yang mengejutkan.

Monster mengeksplorasi tema-tema seperti keluarga, masyarakat, moralitas, dan identitas dengan cara yang realistis dan humanis. Film ini juga mengangkat isu-isu sosial yang sensitif di Jepang seperti kekerasan di sekolah, pelecehan seksual, diskriminasi gender, kesenjangan kelas, dan tekanan sosial. Film ini mendapat banyak pujian dan penghargaan, termasuk di Festival Film Cannes ke-76. Berikut adalah lima fakta menarik tentang Monster yang mungkin belum kamu tahu.

Baca Juga: 12 Film Bioskop 2023 Tayang di Netflix, Buat yang Gak Sempat Nonton

1. Koreeda bekerja sama penulis skenario lain untuk pertama kalinya dalam 25 tahun

5 Fakta Monster, Film yang Menyentuh Isu-isu Sensitif di Jepangcuplikan film Monster (dok. Toho/Monster)

Hirokazu Koreeda adalah sutradara Jepang paling terkenal dan dihormati di dunia. Ia dikenal karena film-filmnya yang menggali tema-tema keluarga, masyarakat, dan moralitas dengan gaya yang realistis dan humanis. Sejak film keduanya After Life dirilis 25 tahun lalu, Koreeda selalu menulis, menyutradarai, dan mengedit semua filmnya sendiri. Namun, untuk Monster, ia memutuskan untuk bekerja sama Yuji Sakamoto, merupakan penulis drama televisi yang sukses di Jepang.

Koreeda mengatakan bahwa Sakamoto adalah satu-satunya penulis yang ia ingin ajak kolaborasi, tetapi ia menyerah dan berpikir bahwa hal itu tidak akan terjadi. Sakamoto menghubungi Koreeda dan menawarkan skenario dan menarik minat Koreeda. Mereka kemudian bekerja sama untuk mengembangkan dan menyempurnakan skenario tersebut.

2. Film ini menjadi penghormatan terakhir untuk komposer legendaris Ryuichi Sakamoto

5 Fakta Monster, Film yang Menyentuh Isu-isu Sensitif di Jepangcuplikan film Monster (dok. Toho/Monster)

Ryuichi Sakamoto adalah seorang komposer, pianis, dan aktivis Jepang yang terkenal karena karya yang melintasi berbagai genre musik, mulai dari pop, elektronik, klasik, hingga film. Ia telah menghasilkan lebih dari 100 album dan menggubah musik untuk lebih dari 40 film, termasuk Merry Christmas, Mr. Lawrence (1983), The Last Emperor (1987), The Revenant (2015), dan The Truth (2019).

Sakamoto juga merupakan teman dekat dan kolaborator Koreeda sejak film Still Walking (2008). Untuk Monster, Sakamoto membuat skor musik yang menegangkan dan emosional, hingga menjadi proyek terakhirnya sebelum meninggal karena kanker pada Maret 2023. Film ini didedikasikan untuk mengenangnya.

3. Film ini bersaing untuk Palme d’Or serta memenangkan Queer Palm dan Best Screenplay di Cannes

5 Fakta Monster, Film yang Menyentuh Isu-isu Sensitif di Jepangcuplikan film Monster (dok. Toho/Monster)

Monster memiliki premiere dunianya di Festival Film Cannes ke-76 pada 17 Mei 2023. Film ini bersaing untuk Palme d’Or, penghargaan tertinggi di festival tersebut. Film ini mendapat sambutan hangat dari para penonton dan kritikus yang memuji penampilan para pemeran, penyutradaraan Koreeda, dan skenario Sakamoto. Film ini juga mendapat penghargaan Queer Palm yang diberikan kepada film dengan tema atau karakter LGBTQ+ terbaik di festival tersebut.

Selain itu, Monster juga memenangkan penghargaan Best Screenplay yang diberikan oleh juri dipimpin sutradara Amerika Spike Lee. Ini adalah kali kedua Koreeda memenangkan penghargaan ini, setelah sebelumnya ia memenangkannya untuk film Shoplifters (2018) yang juga memenangkan Palme d’Or.

4. Film yang mengangkat isu-isu sensitif di Jepang

5 Fakta Monster, Film yang Menyentuh Isu-isu Sensitif di Jepangcuplikan film Monster (dok. Toho/Monster)

Monster mengisahkan tentang sebuah kasus yang melibatkan seorang guru dan seorang murid di sebuah sekolah dasar di pinggiran kota Jepang. Kasus ini tampaknya sederhana, tetapi sebenarnya memiliki latar belakang yang rumit dan menyentuh isu-isu sosial yang sensitif di Jepang, seperti kekerasan di sekolah, pelecehan seksual, diskriminasi gender, kesenjangan kelas, dan tekanan sosial.

Monster ini menunjukkan bagaimana masing-masing karakter memiliki pandangan dan motif yang berbeda tentang kasus tersebut, dan bagaimana mereka berusaha mencari kebenaran dan keadilan dengan cara mereka sendiri. Film ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti ibu dan anak, cinta dan kebencian, kebahagiaan dan kesedihan, hingga manusia dan monster.

5. Film ini dibintangi oleh aktris dan aktor papan atas Jepang

5 Fakta Monster, Film yang Menyentuh Isu-isu Sensitif di Jepangcuplikan film Monster (dok. Toho/Monster)

Monster dibintangi oleh aktris dan aktor papan atas Jepang yang memberikan penampilan yang luar biasa dan mendalam. Sakura Ando yang memerankan Saori salah satu aktris Jepang paling berbakat dan berpengaruh saat ini. Ia dikenal karena perannya di film-film seperti 100 Yen Love (2014), Shoplifters (2018), dan 37 Seconds (2019). Ia juga merupakan istri dari sutradara Sion Sono yang terkenal karena film-filmnya provokatif dan radikal.

Eita Nagayama yang memerankan Hori adalah seorang aktor populer di layar lebar dan layar kaca. Ia telah membintangi film-film seperti Memories of Matsuko (2006), April Bride (2009), dan The Great Passage (2013), serta serial televisi seperti Nodame Cantabile (2006-2010), Soredemo, Ikite Yuku (2011), dan Unnatural (2018).

Soya Kurokawa yang memerankan Minato merupakan seorang aktor cilik yang menunjukkan bakatnya di film ini. Ia juga bermain di film-film seperti The Forest of Love (2019) dan The Voice of Sin (2020).

Hinata Hiiragi yang memerankan Yori juga seorang aktris cilik. Ia juga bermain di film-film seperti The House Where the Mermaid Sleeps (2018) dan The Promised Neverland (2020).

Monster adalah sebuah karya seni yang menggugah pikiran dan perasaan, yang mengeksplorasi tema-tema seperti keluarga, masyarakat, moralitas, dan identitas dengan cara yang realistis dan humanis.

Film Monster mendapat banyak pujian dan penghargaan, termasuk di Festival Film Cannes ke-76. Film ini telah dirilis di Indonesia pada 2 Juni 2023, seminggu setelah rilis di Jepang.

Written by Aldifa Photo Community Writer Written by Aldifa

Halo! Salam kenal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya